Network
PR BEKASI - Arab Saudi sempat menutup akses masuk warga asing beberapa waktu lalu akibat dikabarkannya temuan varian baru Covid-19 di Inggris yang diduga 70 persen levih cepat menular.
Selain itu, lonjakan kasus positif Covid-19 yang terjadi di sejumlah negara juga membuat pemerintah Arab Saudi lebih berhati-hati.
Sebelumnya, dikabarkan bahwa lebih dari 300 ribu warga Arab Saudi telah terpapar Covid-19. Serta mengingat bahwa Arab Saudi merupakan salah satu negara dengan akses keluar masuk warga asing tertinggi.
Baca Juga: Jack Ma Sempat Kritik Kebijakan Pemerintah China hingga Hilang dari Publik
Sehingga, untuk mencegah penambahan kasus Covid-19, pembatasan akses warga asing dilakukan termasuk untuk akses haji dan umroh yang setiap tahunnya dijalankan oleh jutaan umat Muslim dari seluruh negara.
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Minggu, 3 Januari 2021, kantor berita negara pada Minggu hari ini mengabarkan bahwa Arab Saudi kini kembali membuka akses masuk warga asing mulai hari ini setelah larangan yang berlangsung dua minggu di tengah kekhawatiran varian baru Covid-19.
Seorang pejabat Kementerian dalam negeri Arab Saudi mengatakan bahwa masih ada beberapa pembatasan, termasuk meminta orang-orang yang datang dari negara tempat varian baru Covid-19 menyebar seperti Inggris, Afrika Selatan dan lainnya, untuk tinggal setidaknya 14 hari dari negara-negara tersebut sebelum memasuki kerajaan.
Baca Juga: Zubairi Djoerban Beberkan Cara Kerja dan Teknik Pembuatan Vaksin Pfizer, Lebih Ampuhkah?
Sementara, warga negara Arab Saudi yang diizinkan masuk untuk kasus-kasus kemanusiaan dan esensial, yang berasal dari negara-negara tempat penyebaran varian baru Covid-19, diharuskan tetap di rumah mereka selama 14 hari untuk observasi.
