Gali Terus Misteri Asal-usul Covid-19, Esok Tim Penyelidik WHO Dijadwalkan Tiba di China

- 13 Januari 2021, 07:41 WIB
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. /The New York Times

PR BEKASI - China akhirnya mengizinkan tim ahli internasional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menyelidiki asal-usul Covid-19.

Dikabarkan bahwa tim ahli internasional WHO tersebut dijadwalkan akan tiba di China pada 14 Januari 2021 besok.

Misi internasional ini sangat berarti bagi tim WHO karena, dapat mendukung upaya untuk melakukan pencegahan penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris: Menang Tipis atas Burnley, Gol Semata Wayang Pogba Buat MU Rebut Puncak Klasemen

Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyambut baik berita tersebut dan mengatakan bahwa penelitian akan dimulai di pusat kota Wuhan tempat kasus manusia pertama diidentifikasi.

"Kami berharap dapat bekerja sama dengan mitra kami (China) dalam misi penting ini untuk mengidentifikasi sumber virus dan rute penyebarannya ke populasi manusia," kata Tedros di Twitter, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Rabu, 13 Januari 2021.

Sebelumnya, Beijing sempat menunda kedatangan tim beranggotakan 10 orang dalam misi untuk menyelidiki infeksi awal, yang menurut kementerian luar negeri China karena "kesalahpahaman".

Baca Juga: Dompet dan Uang Ratusan Ribu Ditemukan Utuh, Tim Kopaska: Milik Pramugari Sriwijaya Air SJ 182

Komisi Kesehatan Nasional, yang mengumumkan tanggal kedatangan yang sempat tertunda dari jadwal awal Januari, tidak merinci jadwal perjalanan tim tersebut, menurut laporan Reuters pada 12 Januari 2021 kemarin.

Atas hal tersebut, Tedros mengaku sempat kecewa ketika para ahli ditolak masuk awal bulan ini, memaksa dua anggota tim untuk kembali.

Selanjutnya, China telah dituduh menutup-nutupi penyebaran Covid-19, yang kemudian memungkinkan virus menyebar sejak pertama kali muncul di pusat kota Wuhan pada akhir 2019.

Baca Juga: Sebut Komunisme Bukan lah 'Barang Basi', Amien Rais: Jangan Sampai Kita Berguru ke China

Amerika Serikat (AS) juga telah menyerukan penyelidikan yang dipimpin WHO agar "transparan" dan mengkritik ketentuannya, yang memungkinkan para ilmuwan China untuk melakukan tahap pertama penelitian pendahuluan.

Menjelang perjalanan tersebut, Beijing telah berusaha untuk membentuk narasi tentang kapan dan di mana pandemi dimulai, dengan diplomat senior Wang Yi mengatakan semakin banyak penelitian menunjukkannya muncul di berbagai wilayah.

Seorang ahli kesehatan yang berafiliasi dengan WHO mengatakan dia memiliki ekspektasi rendah bahwa tim akan mencapai kesimpulan dari perjalanan mereka ke China.

Baca Juga: Karna Covid-19, Komisi III DPR Tiadakan Kunjungan ke Rumah Calon Kapolri

Kepala darurat WHO Mike Ryan berusaha meredakan ketegangan di sekitar perjalanan pada jumpa pers virtual pada Senin malam.

"Kami mencari jawaban di sini yang dapat menyelamatkan kami di masa depan - bukan pelaku dan bukan orang yang harus disalahkan," katanya.

Sementara negara-negara lain terus berjuang melawan lonjakan infeksi, China telah secara agresif menangani penyebaran wabah.

Baca Juga: Ribka Tjiptaning Tolak Vaksinasi Covid-19, dr. Tirta: Bikin Ruwet, Soal Vaksin Aja Dipolitisasi Gini

Diketahui bahwa 103 kasus baru hari Minggu adalah peningkatan harian terbesar di China daratan dalam lebih dari lima bulan, karena infeksi baru meningkat di provinsi Hebei, di sekitar ibu kota, Beijing.

Shijiazhuang, ibu kota Provinsi Hebei yang berpenduduk 11 juta orang, diisolasi, dan Hebei menutup beberapa bagian jalan raya di provinsi itu untuk mengekang penyebaran Covid-19.

Namun, pemerintah China tidak menjelaskan secara rinci agenda yang akan dilakukan tim WHO dalam melakukan penyelidikan tersebut.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x