PR BEKASI - Vaksinasi Covid-19 sudah mulai dilakukan secara bertahap di beberapa negara, untuk mencegah penyebaran dan penularan Covid-19.
Namun, tidak semua negara dapat dengan cepat memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19 bagi warganya lantaran terbentur masalah keuangan untuk membelinya terutama bagi negara-negara yang masuk pada kategori miskin.
Menanggapi peristiwa tersebut, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, meminta negara-negara kaya untuk berhenti menguasai suplai vaksin Covid-19.
Baca Juga: Selain Masukkan NIK KTP, Pemilik KIS Bisa Cek Data Penerima BST Rp300 Ribu di dtks.kemensos.go.id
Sebab, menurutnya, masih banyak negara-negara miskin yang belum mendapat kepastian suplai vaksin Covid-19 hingga saat ini.
Hal itu pun ia sampaikannya, termasuk cara untuk memperoleh vaksin dengan jalan pintas.
"Tidak boleh ada negara yang diperlakukan berbeda atau mengambil jalan pintas untuk menguasai suplai vaksin sementara negara lainnya tidak kebagian...Negara-negara kaya menguasai mayoritas suplai," kata Ghebreyesus, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Sabtu, 9 Januari 2021.
Selain itu, untuk suplai vaksin Covid-19 yang sudah dibeli, Ghebreyesus meminta negara yang memiliki dosis berlebih untuk mengalihkannya ke negara lain yang masih kekurangan dosis.
Baca Juga: Beberkan Nama-nama Calon Kapolri, Mahfud MD Beri Bantahan: Tak Ada Yang Masih Bintang 2