Di Tengah Ketegangan dengan AS, Iran Tembakan Rudal Balistik Ke Samudra Hindia dalam Latihan Militer

- 17 Januari 2021, 12:19 WIB
Ilustrasi bendera Iran.
Ilustrasi bendera Iran. /Pixabay

PR BEKASI – Tentara Revolusioner Islam (IRGC) menguji rudal balistik dan drone jarak jauh terhadap target darat dan laut dalam latihan militer skala besar keempat Iran dalam dua minggu di tengah ketegangan dengan Amerika Serikat (AS).

IRGC pada Sabtu, 16 Januari 2021 telah menembakkan rudal balistik jarak jauh yang menempuh jarak 1.800 km (1.118 mil) dan menyerang target buatan di bagian utara Samudra Hindia.

Kepala Staf IRGC, Mohammad Bagheri mengatakan rudal balistik tersebut akan digunakan untuk mengamankan Iran dari serangan musuh.

"Jika ada negara yang memiliki niat buruk terhadap kepentingan nasional kita, jalur perdagangan maritim atau tanah kita, mereka akan menjadi sasaran dan dihancurkan oleh rudal," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera.

Baca Juga: Tertawa Jokowi Latih Masyarakat Jadi 'Intel Ekstremis', Rocky Gerung: Tetangga Nanti Mata-matai Saya

"Kami tidak berniat untuk melakukan agresi, tetapi kami mengumumkan dengan latihan ini bahwa setiap penyerbuan ke negara kami akan diserang dengan kekuatan penuh dan dalam waktu singkat," tambahnya.

Sementara itu, Panglima IRGC Hossein Salami mengatakan salah satu tujuan organisasi militer elit adalah untuk dapat menargetkan kapal perang musuh, termasuk kapal induk.

Pada Jumat, 15 Januari 2021 IRGC menembakkan lusinan rudal generasi terbaru dari lokasi yang dirahasiakan di daerah gurun di Iran tengah yang ditampilkan dalam video yang disiarkan oleh stasiun televisi lokal untuk mencapai target darat mereka.

"Ini adalah suara menderu dari sejumlah besar rudal balistik IRGC, yang kali ini telah dilengkapi dengan hulu ledak yang dapat dilepas dan dapat diarahkan ke luar atmosfer bumi," kata seorang reporter stasiun televisi lokal saat rentetan rudal diluncurkan di belakangnya.

Baca Juga: Sering Dijodoh-jodohkan dengan Amanda Manopo, Arya Saloka Tak Ambil Pusing: Gue Kerja, Gue Cari Duit

Tak lama kemudian, IRGC juga menguji amunisi yang berkeliaran, atau "drone bunuh diri", yang terbukti mengenai berbagai sasaran darat.

Latihan militer yang dilakukan IRGC tersebut terjadi setelah dua bulan terjadinya ketegangan baru dengan pemerintahan Presiden AS Donald Trump yang mengalami peningkatan 3 Januari 2021 dalam peringatan setahun pembunuhan jenderal tertinggi Iran oleh Amerika Serikat.

Qassem Soleimani, yang memimpin operasi luar negeri IRGC, tewas dalam serangan pesawat tak berawak yang diperintahkan Donald Trump di Baghdad, Irak tahun lalu.

Dalam dua bulan terakhir, AS telah menerbangkan pesawat pembom strategis berkemampuan nuklir di Timur Tengah dan telah menempatkan sebuah kapal induk di kawasan itu untuk menghalangi kemungkinan tanggapan Iran.

Baca Juga: Farida Pasha Pemeran 'Nenek Lampir' Meninggal Dunia, Unggahan sang Cucu Dibanjiri Doa

Iran menuduh tindakan yang dilakukan oleh AS tersebut dianggap sebagai intimidasi perang terhadap Iran.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x