Pfizer dan BioNTech melanjutkan bahwa data-data dari Israel juga akan sangat membantu untuk memantau evolusi dari pandemi Covid-19 dan membandingkannya dengan frekuensi vaksinasi.
Sehingga, lanjutnya, jika ternyata jumlah kasus baru berkurang seiring dengan berjalannya vaksinasi, maka vaksinasi Covid-19 sudah langkah yang tepat untuk menekan pandemi Covid-19.
Baca Juga: Sebut Jokowi Bercanda Soal Penyebab Banjir Kalsel, Gus Umar: Jelas lah Curah Hujan Masa Curah Emas
Mengenai data-data apa saja yang diberikan oleh Israel, Pfizer dan BioNTech menyatakan setidaknya ada enam data yang akan mereka dapat.
Keenamnya adalah data kasus baru Covid-19, jumlah pasien di rumah sakit, jumlah pasien dengan ventilator, jumlah pasien tewas, usia pasien Covid-19, dan juga demografi pasien Covid-19.
"Data-data itu akan membantu kami untuk memahami apakah penurunan kasus dan kematian bisa dikatakan sebagai sepenuhnya hasil vaksinasi Covid-19 atau tidak," kata Pfizer dan BioNTech.
Baca Juga: Megawati Soekarnoputri Sebut Rakyat Jorok, Gus Umar: Kelakuan Kader Anda 'Joroknya' Luar Biasa
Sebagai catatan, Israel sudah menjalankan program vaksinasi Covid-19 sejak 19 Desember lalu. Per berita ini dibuat, kurang lebih 25 persen warga Israel sudah menerima suntikan dosis pertema vaksin Covid-19.
Adapun jumlah warga yang sudah menerima dosis kedua masih kecil, sekitar 3.5 persen dari total populasi Israel.
Israel masih menjalani lockdown Covid-19 ketiganya kali ini. Hal itu menyusul memburuknya pandemi Covid-19. Israel mencatat 551 ribu kasus dan 4 ribu kematian akibat virus yang juga disebut virus Corona itu.***