PR BEKASI - Kesaksian yang sulit dipercaya diberikan oleh turis Israel yang baru saja kembali dari Uni Emirat Arab (UEA). Mereka menggambarkan ibu kota UEA, Dubai, sebagai Las Vegas Timur Tengah.
Khususnya, terkait dengan hal yang menyangkut penyebaran prostitusi dan perdagangan seks yang sangat tidak sesuai dengan identitasnya sebagai negara Muslim di Arab.
Laporan dari Israel menyatakan bahwa ada 8.000 orang Israel yang telah melakukan perjalanan ke Dubai pada akhir tahun lalu untuk merayakan Tahun Baru.
Baca Juga: Liga 1 Resmi Dibatalkan, Persib Ingin Kompetisi Sepakbola di Tanah Air Lakukan Pembenahan
Tak hanya itu, mereka juga membawa ganja dan mariyuana ke UEA, meskipun ada undang-undang ketat mengenai narkoba, yang memberikan hukuman penjara hingga 20 tahun hingga terkadang hukuman eksekusi menanti bagi penyelundup narkoba yang dihukum.
Seorang warga Israel yang mengaku telah menyelundupkan narkoba ke Dubai menyatakan kepada saluran 12 Israel, dia tidak merasa khawatir akan ditangkap oleh pihak Kepolisian di sana.
"Yang kami lakukan ini hanya menyelundupkan ganja dan mariyuana untuk perayaan (Malam Tahun Baru) dan mabuk," katanya.
Dia mengatakan kalau itu bukanlah kokain, hanya obat-obatan ringan.
Baca Juga: Kejati Tahan Warga Negara Asing Terkait Kasus Korupsi Penjualan Aset Tanah di Labuan Bajo