Masih Dapati Kasus Positif, China Gelar Pengujian Massal Covid-19

- 23 Januari 2021, 08:00 WIB
Ilustrasi warga Beijing, China yang tengah melakukan aktivitas.
Ilustrasi warga Beijing, China yang tengah melakukan aktivitas. /PIXABAY/

PR BEKASI - China menjadi sorotan dunia sejak kemunculan Covid-19 di awal 2020 lalu hingga saat ini telah menyebar ke seluruh negara.

Dugaan pertama yang mengatakan bahwa Covid-19 muncul di Wuhan, China. Sehingga, Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga meminta China untuk
melakukan penyelidikan asal usul Covid-19.

Hal itu sempat ditentang oleh pemerintah China, akan tetapi penyelidikan asal usul Covid-19 oleh tim WHO sebagai misi internasional pada akhirnya diizinkan pemerintah China.

Baca Juga: Jepang Tegaskan Olimpiade Tokyo 2020 Bakal Tetap Berlanjut

Selanjutnya, pada Jumat, 22 Januari 2021 kemarin, Beihing meluncurkan pengujian massal Covid-19 di beberapa area di wilayah itu.

Sedangkan Pemerintah daerah Shanghai telah melakukan pengujian massal Covid-19 pada semua staf rumah sakit menyusul upaya China memerangi wabah Covid-19, yang mulai muncul lagi di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Pandemi Covid-19 yang terjadi di China saat ini terburuk sejak Maret 2020. Total dari seluruh wilayah China angka harian positif Covid-19 pada Jumat, 22 Januari 2021, sebanyak 103 kasus. Jumlah itu turun dibanding sehari sebelumnya, yang tercatat sebanyak 144 kasus.

Baca Juga: Pernah Tolak Dijodohkan dengan Bupati, Anya Geraldine: Nanti Gue Foto Seksi Diomelin Lagi

Dari total kasus harian baru itu, ada 94 kasus yang ditularkan antar masyarakat lokal. Di Provinsi Heilongjiang ada 47 kasus baru, sedangkan Shanghail melaporkan enam kasus baru dan 3 kasus baru positif Covid-19 di Ibu Kota Beijing.

Pengujian massal Covid-19 pada Jumat, 22 Januari 2021 kemarin di Ibu Kota Beijing menimbulkan antrian yang sangat panjang di beberapa distrik.

Pejabat mengatakan ada beberapa kebocoran dalam pengendalian pandemi di area–area pinggir akibat ketidak patuhan pada aturan, seperti memakai masker, jaga jarak fisik dan pengecekan suhu tubuh.

Baca Juga: Saung Angklung Udjo Bandung Terancam Bangkrut, Begini Penjelasan Pengelola

Di luar gedung SD Dengshikou, terlihat antrian warga yang mengikuti pengujian Covid-19 hingga lebih dari 200 meter.

Seorang laki-laki dengan nama marga Lin, mengatakan supermarket tempat dia bekerja memintanya untuk ikut pengecekan Covid-19.

"Saya tidak begitu khawatir dengan wabah yang kembali terjadi, yang di luar dugaan. Saya datang ke sini karena tempat kerja saya memintanya," kata Lin, sebagaimana dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Sabtu, 23 Januari 2021.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Foto Pemerintahan Joe Biden Kibarkan Bendera Rusia, Ini Faktanya

Di wilayah Shanghai, pengujian Covid-19 sudah dimulai sejak Kamis, 21 Januari 2021 lalu atau setelah dua pekerja dinyatakan positif Covid-29.

Sementara di Ibu Kota Provinsi Heilongjiang, Harbin, hampir sebagian besar kasus yang muncul akibat penularan antar masyarakat lokal dan kasus positif Covid-19 tanpa gejala.

Sejumlah kasus di Harbin juga terkait pada sebuah pabrik pengelolaan daging yang dimilik perusahaan gabungan CP Group dari Thailand dengan sebuah zona pengembangan di China.

Baca Juga: Film 'Tanda Tanya' Sempat Tak Lulus Sensor, Hanung Bramantyo Beranikan Temui Seorang Habib

Sebelumnya, China mengalami lonjakan kasus setelah diumumkannya kemunculan Covid-19 pada awal tahun 2020. Hampir setiap rumah sakit di sejumlah wilayah di China penuh oleh pasien Covid-19.

Selain itu, angka kematian akibat Covid-19 juga cukup tinggi. Sehingga pemerintah China pun menerapkan kebijakan lockdown.

Namun, China juga sempat mengumumkan bahwa telah sampai pada nol kasus dan bebas dari Covid-19. Beberapa waktu setelahnya, China mengumumkan kembali ditemukannya warga yang terpapar Covid-19.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x