Sumringah Larangan Muslim Donald Trump Dicabut, Musni Umar: Mari Kita Apresiasi Joe Biden yang Menarik Ini

- 23 Januari 2021, 19:59 WIB
Joe Biden saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
Joe Biden saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo. /twitter.com/@jokowi

PR BEKASI - Presiden Amerika Serikat yang baru, Joe Biden, dalam masa jabatannya yang baru sehari memimpin Amerika Serikat sudah menandatangani 17 perintah eksekutif.

Hal itu disampaikan oleh rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar, yang juga menyampaikan sebagian besar penandatanganan itu untuk membatalkan kebijakan presiden lama Donald Trump.

"Antara lain yang paling penting itu terkait dengan kepentingan umat muslim di manapun dunia yaitu boleh memasuki Amerika Serikat lagi," kata Musni Umar, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal Youtube Musni Umar pada Sabtu, 23 Januari 2021.

Baca Juga: Mantan Istri Andrey Arshavin Idap Penyakit Berbahaya yang Ubah Paras Wajahnya 

Musni Umar menjelaskan pada masa Donald Trump ada tujuh negara yang dilarang atau tidak diperbolehkan masyarakatnya untuk memasuki Amerika Serikat.

Negara-negara tersebut dianggap membahayakan keselamatan AS. Musni Umar mengungkapkan bahwa semenjak perang dingin, Islam dijadikan sebagai musuh di AS.

"Mereka disebut teroris, radikal, ekstrimis, dan lain sebagainya. Menurut Vladimir Putin itu cara Amerika untuk mencari musuh setelah perang dingin ini usai," ujarnya.

Karena setelah Uni Soviet runtuh, Amerika Serikat memerlukan musuh baru yang menjadi sasaran.

Baca Juga: Cek Fakta: IDI Dikabarkan Beri Pengumuman Saat Ini Indonesa Sedang Terjadi Wabah Kanker Otak 

Musni Umar menyampaikan bahwa Islam yang dijadikan sebagai musuh baru hingga akhirnya dikembangkan isu mengenai terorisme, radikalisme, ekstremisme, intoleransi, dan lain sebagainya.

Semua itu adalah produk Barat yang sengaja diciptakan untuk menjadi Islam sebagai musuh.

"Salah satu presiden yang mengembangkan dan menganggap muslim berbahaya bagi Amerika Serikat di antaranya ada tujuh negara itu adalah Donald Trump," ucapnya.

Akan tetapi keputusan Donald Trump itu kini sudah dibatalkan oleh Joe Biden yang menggantikannya.

Baca Juga: Momen Haru Pria Berseragam Berlutut di Dekat Makam Putra Joe Biden saat Hari Pelantikan Presiden AS 

Karena itu sekarang umat Islam dapat berkunjung ke Amerika Serikat dan Musni Umar menyebutnya sebagai berita yang membahagiakan.

"Karena bagaimana pun umat Islam ini ada di mana-mana, termasuk di Amerika Serikat," katanya.

Musni Umar menilai hal itu sangat wajar, jika akhirnya Joe Biden mengeluarkan perintah eksekutif untuk membolehkan kembali umat muslim ke AS.

"Amerika Serikat itu negara demokrasi, tentu konsekuensi dari negara demokrasi adalah siapa saja boleh datang ke sana. Apalagi Amerika itu multietnis, agama, dan multi segalanya," ucapnya.

Baca Juga: Sebut Menkes Budi Gunadi 'Gentle' Akui Pemerintah Salah, Gus Umar: Apa Sih yang Gak Kacau di Negara Ini? 

Selain itu, penduduk AS berasal dari berbagai belahan dunia seperti Afrika, Asia, Indonesia, dan wilayah lainnya

Musni Umar menyebutnya sebagai khazanah atau kekayaan Amerika Serikat sebagai negara adidaya.

"Jadi kita apresiasi kebijakan Joe Biden yang menarik atau mengeluarkan perintah eksekutif untuk membolehkan orang-orang muslim yang ada di tujuh negara, yang tadinya dilarang sekarang boleh, hanya sekarang suasana Covid-19 sulit untuk ke Amerika Serikat," ujar Musni Umar.

Namun ini tetap menjadi perkembangan yang menggembirakan bagi kaum muslim di mana pun.

Baca Juga: Ingin Pandji Segera Diproses Hukum, Muannas Alaidid: Dia Lebih Parah Dibandingkan Ratna Sarumpaet 

Musni menyatakan hal ini akan memberi dampak positif di Amerika Serikat dan bagi bangsa-bangsa muslim di dunia.

"Jadi sekali lagi kita apresiasi kebijakan Joe Biden. Mudah-mudahan ini akan memberi manfaat bagi terwujudnya perdamaian, persatuan, dan kesatuan di antara negara-negara di dunia," kata Musni Umar.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: YouTube Musni Umar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x