Baca Juga: Dukung Perdamaian, Joe Biden Akan Kembalikan Bantuan Palestina
"Kami akan tetap membujuk negara-negara di Timur Tengah untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Namun, kami tidak akan menganggap sebagai pengganti kedamaian Israel - Palestina," kata Mills, menegaskan.
Diketahui bahwa konflik antara Israel dan Palestina telah berlangsung lama. Kedua negara masih berdebat soal bagian-bagian yang masuk dalam wilayah kedaulatan masing-masing.
Dalam prosesnya, posisi Israel terhadap Palestina kian kuat. Walaupun sejumlah warganya menempati secara ilegal pemukiman di Tepi Barat, Israel berniat mencaplok daerah itu dari Palestina.
Namun, Palestina menolak karena menurut mereka hal tersebut tidak sejalan dengan Solusi Dua Negara.
Baca Juga: Ingin Punya Istri yang Jago Masak, Herjunot Ali: Kan Enak Bisa Tuker-tukeran Resep
Palestina kian was was ketika mantan Presiden AS Trump memindahkan Kedutaan Besar AS di Israel ke Yerusalem.
Hal itu sama saja mengakui Yerusalem sebagai bagian Israel. Padahal, statusnya masuk dalam perdebatan wilayah kedaulatan Israel dan Palestina.
Masalah itu diperburuk dengan dicabutnya bantuan AS ke Palestina dan normalisasi hubungan negara-negara Arab dengan Israel. Keduanya ide Trump.
Bagi Palestina, daya tawar Israel kian kuat dengan dukungan berbagai negara Arab. Meski negara-negara Arab menyakinkannya bahwa normalisasi disetujui selama aneksasi Tepi Barat tak dilakukan, Palestina tetap merasa dikhianati.