Tentukan Sikap, Joe Biden Pastikan Akan Bantu Palestina Hadapi Konflik dengan Israel

- 27 Januari 2021, 13:33 WIB
Presiden AS Joe Biden.
Presiden AS Joe Biden. /Instagram.com/@joebiden/.*/Instagram.com/@joebiden

PR BEKASI - Konflik sengketa wilayah antara Palestina dan Israel menjadi perhatian Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden saat ini.

Pada akhirnya ia pun menentukan sikap bagi kedua pihak yang telah bertahun-tahun berkonflik tersebut.

Kepada PBB, via pelaksana tugas Duta Besar AS Richard Mills, pemerintahan Biden memastikan bahwa pihaknya akan membantu mewujudkan kemerdekaan Palestina lewat skema yang disetujui.

"Kami akan mendukung kesepakatan bersama yaitu solusi dua negara di mana Israel akan hidup berdampingan dengan negara Palestina secara damai dan aman," kata Mills dalam sidang Dewan Keamanan PBB pada Selasa, 26 Januari 2021 kemarin, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Rabu, 27 Januari 2021.

Baca Juga: Setuju Ambroncius Nababan Jadi Tersangka, Muannas Alaidid: Rasisme Berbahaya Bila Dibiarkan

Tak hanya itu, Mills juga menyatakan bahwa Pemerintahan Biden akan mengaktifkan lagi bantuan kemanusiaan untuk Palestina.

Menurut Mills, tindakan tersebut merupakan bagian dari rencana Biden untuk membuka kembali misi diplomatik dengan Palestina.

Perihal kebijakan normalisasi hubungan dengan Israel, yang merupakan peninggalan Trump, Mills memastikan hal tersebut akan tetap ada.

Namun, Pemerintahan Biden akan menegaskan bahwa urusan normalisasi hubungan dengan Israel terpisah dari urusan wilayah kedaulatan Israel-Palestina.

Baca Juga: Dukung Perdamaian, Joe Biden Akan Kembalikan Bantuan Palestina

"Kami akan tetap membujuk negara-negara di Timur Tengah untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Namun, kami tidak akan menganggap sebagai pengganti kedamaian Israel - Palestina," kata Mills, menegaskan.

Diketahui bahwa konflik antara Israel dan Palestina telah berlangsung lama. Kedua negara masih berdebat soal bagian-bagian yang masuk dalam wilayah kedaulatan masing-masing.

Dalam prosesnya, posisi Israel terhadap Palestina kian kuat. Walaupun sejumlah warganya menempati secara ilegal pemukiman di Tepi Barat, Israel berniat mencaplok daerah itu dari Palestina.

Namun, Palestina menolak karena menurut mereka hal tersebut tidak sejalan dengan Solusi Dua Negara.

Baca Juga: Ingin Punya Istri yang Jago Masak, Herjunot Ali: Kan Enak Bisa Tuker-tukeran Resep

Palestina kian was was ketika mantan Presiden AS Trump memindahkan Kedutaan Besar AS di Israel ke Yerusalem. 

Hal itu sama saja mengakui Yerusalem sebagai bagian Israel. Padahal, statusnya masuk dalam perdebatan wilayah kedaulatan Israel dan Palestina.

Masalah itu diperburuk dengan dicabutnya bantuan AS ke Palestina dan normalisasi hubungan negara-negara Arab dengan Israel. Keduanya ide Trump.

Bagi Palestina, daya tawar Israel kian kuat dengan dukungan berbagai negara Arab. Meski negara-negara Arab menyakinkannya bahwa normalisasi disetujui selama aneksasi Tepi Barat tak dilakukan, Palestina tetap merasa dikhianati.

Baca Juga: Temui Vladimir Putin Pertama Kali sebagai Presiden, Joe Biden Tekankan Soal Alexei Navalny

Ketika Biden memenangi Pilpres AS beberapa waktu lalu, Palestina melihatnya sebagai kesempatan untuk menyetarakan kedudukan lagi.

Menteri Luar Negeri Palestina mengatakan bahwa pihaknya bersedia membuka dialog perdamaian dengan Israel melalui mediasi pemerintahan Presiden AS terpilih Biden. Namun, resolusi hukum internasional harus menjadi acuan.

Sementara itu, Israel hingga saat ini tengah mengumpulkan dukungan dari berbagai negara untuk melakukan hubungan dengan pihaknya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah