Kecewa pada Trump, Mantan Pejabat Era Bush Ramai-Ramai Tinggalkan Partai Republik

- 2 Februari 2021, 12:58 WIB
Mantan Presiden AS Donald Trump.
Mantan Presiden AS Donald Trump. /Bloomberg

PR BEKASI - Puluhan mantan pejabat pemerintahan di era presiden George H. Bush mengundurkan diri dari keanggotaan Partai Republik akibat kecewa terhadap Donald Trump yang tidak mengakui hasil Pemilu 2020 hingga memicu kerusuhan di gedung Capitol pada bulan lalu.

Para pejabat ini berharap kekalahan Donald Trump akan membuat para pemimpin Partai Republik keluar dan mengecam klaim tak berdasar Donald Trump terkait hasil Pemilu 2020 dicurangi.

Akan tetapi, mayoritas anggota parlemen dari Partai Republik tetap mendukung klaim Donald Trump tersebut sehingga para pejabat era George H. Bush mengatakan mereka tidak lagi mengakui dirinya sebagai anggota Partai Republik.

Baca Juga: Hasil Gelar Perkara, Kejagung Tetapkan 8 Tersangka Kasus Korupsi PT Asabri

Beberapa telah mengakhiri keanggotaan mereka, yang lain membiarkannya tidak berlaku sementara beberapa baru terdaftar sebagai independen.

"Partai Republik yang saya tahu sudah tidak ada lagi. Saya akan menyebutnya sebagai kultus Trump," kata Jimmy Gurulé, yang menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan AS untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan di era George H. Bush, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, Selasa, 2 Februari.

Kristopher Purcell, yang bekerja di kantor komunikasi Gedung Putih Bush selama enam tahun, mengatakan sekitar 60 hingga 70 mantan pejabat George H. Bush telah memutuskan untuk meninggalkan partai atau memutuskan hubungan dengan partai.

Baca Juga: Ingin Bertemu dengan Husin Shihab Terkait Kasusnya, Haikal Hassan: WA Saya Diblokir

"Jumlahnya selalu bertambah setiap hari. Mereka kecewa terhadap keputusan yang diambil Trump saat pemilu," katanya.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x