Meresahkan Warga, Kepolisian China Berhasil Bekuk Jaringan Pengedar Vaksin Covid-19 Palsu

- 2 Februari 2021, 14:36 WIB
Ilustrasi vaksin covid-19.
Ilustrasi vaksin covid-19. /The Guardian

 

PR BEKASI - Vaksin Covid-19 tengah dibutuhkan oleh sejumlah negara untuk memerangi pandemi Covid-19 yang sudah mengorbankan jutaan jiwa di dunia.

Namun, dikabarkan bahwa ada oknum yang tidak bertanggung jawab dalam mengedarkan vaksin Covid-19 palsu.

Selanjutnya, Kepolisian China berhasil menangkap puluhan anggota jaringan pengedar vaksin Covid-19 palsu.

Diketahui bahwa ada kurang lebih ada 80 anggota yang berhasil mereka tangkap. Di sisi lain, dari penangkapan itu, mereka juga berhasil mengamankan 3000 vaksin Covid-19 palsu.

Baca Juga: Moeldoko Sebut Tudingan terhadapnya Jangan Dikaitkan dengan Istana, Rachlan Nashidik Buka Suara

"Para tersangka menjalankan operasinya sejak September tahun lalu," kata keterangan Kepolisian China, seperti dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Selasa, 2 Februri 2021.

Vaksin Covid-19 palsu tersebut dibuat dengan menginjeksikan saline ke dalam alat suntik. Dan menurut keterangan Kepolisian, tersangka diduga hendak menjualnya ke luar negeri untuk mencari keuntungan.

Jaringan tersebut tidak berada di satu kota saja. Kepolisian China mengatakan, mereka ada yang beroperasi Beijing, Shanghai, serta Shandon.

Oleh karenanya, dalam penangkapan jaringan pengedar vaksin Covid-19 palsu tersebut, operasi dilakukan di sejumlah kota China yang berbeda.

Baca Juga: Heran Isu Kudeta Partai Demokrat Malah Dikaitkan dengan Jokowi, Guntur Romli: Ini Pansos atau Licik?

Namun, hingga kini belum diketahui apa ancaman hukuman untuk para pengedar vaksin Covid-19 palsu tersebut.

Selain itu, hingga kini belum ada keterangan soal berapa banyak vaksin Covid-19 palsu yang sudah terjual.

Sebagai catatan, baru ada tiga produk vaksin resmi asal China yang sudah disahkan dan digunakan dalam vaksinasi Covid-19.

Ketiga vaksin Covid-19 yang sudah resmi diantaranya yakni produk buatan Sinovac serta Sinopharm.

Baca Juga: Muslim Rohingya Rayakan Penahanan Aung San Suu Kyi dengan Suka Cita

Sinopharm diketahui memiliki dua vaksin Covid-19 yang berbeda karena dikembangkan bersama institut yang berbeda. Produk pertama, yang memiliki nama BBIBP-CorV, dibuat bersama Beijing Institute of Biological Products.

Negara-negara yang sudah mengesahkannya, selain China, adalah Bahrain, Uni Emirat Arab, Mesir, Yordania. Irak, Pakistan, Serbia, dan Peru.

Untuk produk kedua, Sinopharm mengembangkannya bersama Wuhan Insitute of Biological Products. Vaksin Covid-19 itu belum memiliki nama dan baru disahkan penggunaannya oleh China saja.

Baca Juga: Minta AHY Dijaga dari Sabang-Merauke, Natalius Pigai: Pemimpin Indonesia Berkelas Dunia

Sementara itu, untuk produk buatan Sinovac, dikenal dengan nama CoronaVac. Negara-negara yang suda mengesahkannya, selain China, adalah Brasil, Chile, Indonesia, Turki, serta Bolivia.

Beberapa pekan lalu, efektivitas vaksin Covid-19 ini sempat dipertanyakan karena hasil pengujian yang berbeda-beda di beberapa negara.****

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah