Disebut-sebut Jadi Penyebab Utama Covid-19, Tim WHO Akan Selidiki Gua Kelelawar di Wuhan

- 5 Februari 2021, 11:10 WIB
Anggota Tim Peneliti WHO saat berkunjung ke salah satu rumah sakit di Wuhan, Rabu, 3 Februari 2021.
Anggota Tim Peneliti WHO saat berkunjung ke salah satu rumah sakit di Wuhan, Rabu, 3 Februari 2021. /Reuters

 

PR BEKASI- Tim Peneliti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang diutus guna menyelidiki asal-usul virus Covid-19 yang menyebabkan terjadinya Pandemi ini di Kota Wuhan, China.

Dalam penyelidikan tersebut, tim peneliti WHO menyebut merasa perlu untuk meneliti gua-gua kelalawar yang ada disana. Diketahui terdapat dugaan yang menyebut Covid-19 menginfeksi manusia karena tertular dari kelelawar.

Hal itu disampaikan oleh Peter Daszak yang merupakan seorang ahli zoologi dan ahli penyakit hewan. 

Baca Juga: Soal 'Serangan' Abu Janda, Natalius Pigai Sebut Pilih Mengabaikan dan Tak Memberikan Respons

Daszak menjelaskan tim di Wuhan mendapat informasi yang menjelaskan bagaimana virus Covid-19 tersebut dapat menyebar hingga pada akhirnya meluas ke seluruh negara.

Daszak menjelaskan dirinya juga pernah melakukan penelitian  di sebuah gua, Provinsi Yunnan, China Barat Daya, guna mencari asal-usul virus ke kelelawar yang diduga menjadi penyebab munculnya Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) pada 2002-2003.

"Penelitian serupa perlu dilakukan jika kita ingin menemukan asal mula satwa liar yang sebenarnya dari Covid-19," kata Daszak, kepala Aliansi EcoHealth yang berbasis di New York.

Baca Juga: Persiapan Nikah Capai 90 Persen, Pihak WO Ayu Ting Ting: Rencana Pernikahan Resmi Dibatalkan

Daszak menyebut hal itu penting dilakukan karena bisa saja dari penelusuran tersebut dapat menemukan asal mula dari Covid-19 ini.

"Pekerjaan semacam itu, untuk menemukan kemungkinan sumber dari kelalawar, penting karena jika kita dapat menemukan sumber virus mematikan ini, kita dapat mengurangi kontak dengan hewan-hewan itu," ucapnya.

Dalam meneliti gua tersebut, Daszak menyebut tidak begitu jelas mengetahui apakah China telah mengambil sampel dari banyak gua kelalawar yang ada disana.

Baca Juga: Merasa Sering Difitnah Selama Mengabdi, Marzuki Alie ke Andi Arief: Hentikanlah Fitnah, Menang pun Gak Manfaat

Tetapi yang jelas diketahui adalah virus yang mirip dengan SARS-CoV-2 atau Covid-19 tersebut sebelumnya telah ditemukan di Yunnan.

Akan tetapi, Daszak juga menyampaikan bahwa terdapat dugaan baru terkait penyebaran virus Covid-19 ini. 

Tim nya kini juga sedang meneliti lebih dalam terkait kemungkinan virus tersebut telah menyebar luas sebelum adanya identifikasi kasus pertama kali di Wuhan.

Baca Juga: True Beauty Episode 16 Tamat, Hwang In Yeop alias Seojun: Aku Pikiri Ini Akan Jadi Kenangan Berharga

"Itu adalah sesuatu yang kelompok kami lihat dengan sangat intens untuk melihat tingkat penularan komunitas yang mungkin terjadi lebih awal," ucap Daszak sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Jumat, 5 Februari 2021.

"Pekerjaan sebenarnya yang kami lakukan di sini adalah melacak kembali dari kasus pertama kembali ke reservoir hewan, dan itu jalan yang jauh lebih berbelit-belit, dan mungkin telah terjadi selama beberapa bbulan atau bahkan tahun," tuturnya.

Pada investigasi ini, Daszak juga menyampaikan pihaknya telah banyak mengunjungi berbagai tempat seperti rumah sakit, fasilitas penelitian, hingga pasar makanan laut tempat kasus Covid-19 pertama teridentifikasi.

Baca Juga: Salon di Belanda Tawarkan Potong Rambut Virtual di Era Pandemi, Kok Bisa?

Namun tetap dalam kunjungan tersebut akses mereka untuk melakukan kontak di Wuhan terbatas karena seluruhnya diselenggarakan oleh otoritas China selaku tuan rumah.

Tetapi Dalam kunjungannya itu, permintaan tim untuk mengunjungi fasilitas atau bertemu dengan tokoh-tokong penting tetap diperbolehkan oleh pihak China.

"Tentu saja tidak mungkin untuk mengetahui apa yang tidak diberitahukan kepada Anda, tetapi apa yang saya lihat di China, dan apa yang dilihat kelompok ini di Chiba, adalah apa yang kami minta, kami diizinkan melakukannya," kata Daszak.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah