Serene Haven didatangi oleh ibu muda. Mereka masuk ke ruang perpustakaan dan bangunan lain sekolah sambil menggendong bayi mereka.
Di sana juga ada seorang perawat yang akan membantu ketika dibutuhkan.
“Awalnya, kami hanya memiliki tiga bayi, yang berusia lebih dari satu tahun. Selama Covid-19, bayi-bayi lain lahir,” kata Muriuki.
Muriuki dulunya adalah seorang ibu muda yang sudah meiliki anak di usia remaja.
Namun, dia berhasil merampungkan sekolahnya dan juga berkarier.
Dia lalu melihat beberapa remaja perempuan di Kenya dalam kondisi terpuruk, bahkan merasa ini adalah kiamat bagi mereka.
Muriuki pun berbagi cerita tentang pengalaman hidupnya kepada perempuan-perempuan muda Kenya tersebut.
Sehingga para perempuan itu pun merasa termotivasi dan semangat hidup untuk bangkit.***