Sementara itu, dikabarkan bahwa pada tahun 2020, angka tersebut kemungkinan kian meningkat.
Badan-badan keamanan di Kenya menyebut lockdown karena Covid-19 telah membuat sekolah tatap muka ditiadakan.
Kondisi ini secara tidak langsung menyebabkan meningkatnya kehamilan di kalangan remaja dan kekerasan seksual.
Seorang perempuan bernama Emily berusia 17 tahun, menceritakan kisah hidupnya.
Baca Juga: Anak Angkat Ashanty Berhenti Jadi Santri Sejak Tak Lagi Dibiayai, LBH Minta Pertanggungjawaban
Ia mengaku telah mengalami kekerasan dari seorang laki-laki, yang menjanjikan akan mengajarinya selama sekolah diliburkan gara-gara Covid-19.
“Ibu saya tidak mengizinkan saya untuk kembali ke sekolah. Saya sangat waswas, kalau mereka (teman di sekolah) akan menjahati saya atau meledek saya,” kata Emil, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Selasa, 9 Februari 2021.
Selanjutnya, Emily bertemu dengan Elizabeth Wanjiru Muriuki, mantan relawan yang mendirikan sebuah sekolah gratis dengan day care (perawatan bayi) dan jasa konseling bernama Serene Haven.
Baca Juga: Jelang Perayaan Imlek, Warga Vietnam Ramai-ramai Pergi ke Danau Tapi Bukan untuk Mancing
Sekolah itu dibuka pada Januari 2021 lalu ketika beberapa sekolah di Kenya mulai buka.