Bukan dengan Makian, Debt Collector di Singapura Ini Pakai Kostum ‘Dewa Kekayaan’ saat Tagih Utang

- 14 Februari 2021, 09:06 WIB
Agen Penagih utang FDR di Singapura memakai kostum dewa keberuntungan saat tagih debitur.
Agen Penagih utang FDR di Singapura memakai kostum dewa keberuntungan saat tagih debitur. /facebook.com/ @FastDebtRecovery

PR BEKASI – Alih-alih menagih dengan makian atau ancaman, debt collector (penagih utang) di Singapura ini justru menagih debiturnya dengan ramah serta menggunakan kostum Dewa Kekayaan.

Hal itu dilakukan oleh Fast Debt Recovery (FDR) Specialist Pte Ltd, sebuah agen penagihan utang yang berbasis di Singapura.

Mereka memutuskan untuk melakukan penagihan pada Tahun Baru Imlek ini dengan cara yang berbeda dengan meminta anggota tim mereka memakai kostum Dewa Kekayaan untuk mengunjungi debitur.

Baca Juga: Sekolah Ditutup Selama Pandemi, Gadis Mesir Berusai 12 Tahun Ini Jadi Guru untuk Tetangganya

“Kami tidak seburuk yang dipikirkan publik. Perusahaan yang berbeda bekerja secara berbeda,” kata Debt Collecter FDr seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari World Of Buzz Sabtu, 13 Februari 2021.

“Kami termasuk dalam tipe yang ramah dan profesional. Bersikap kasar tidak bisa menyelesaikan masalah sama sekali," ucapnya.

Lebih lanjut perusahaan penagih utang ini ingini melakukan pekerjaannya dengan cara yang kreatif dan bertekad untuk menghilangkan stereotip di bidangnya.

Baca Juga: Jabat Wapres Dua Kali, Budiman Sudjatmiko Heran JK Tak Paham Perbedaan Kritik dan Provokasi

"Karena beberapa debitur tidak memahami bahasa manusia, jadi kami akan mengundang Dewa Kekayaan dari Tim FDR untuk berbicara dengan mereka dan mendoakan mereka Gong Xi Fa Cai," kata salah satu pemakai jasa FDR.

Kepada World Of Buzz, FDR mengatakan bahwa cara tersebut disambut positif oleh para debitur.

Diketahui Dewa Kekayaan mengunjungi mereka dari pintu ke pintu. Mereka mengatakan bahwa setiap Tahun Baru Imlek mereka biasanya mengirim jeruk kepada debiturnya.

Baca Juga: Bayi Gajah Terjebak di Kubangan Lumpur Berhasil Diselamatkan Warga, BKSDA: Kondisinya Kritis

Namun tahun ini karena adanya Covid-19, mereka memutuskan untuk memakai kostum Dewa Keberuntungan, karena banyak orang berpikir tidak melihat rezeki tahun ini.

"Dewa Kekayaan kami didambakan oleh semua orang di jalan, beberapa pejalan kaki bahkan meminta nomor lotere," katanya.

Dia menambahkan bahwa para debitur dan anggota keluarganya meminta doa kepada Dewa Kekayaan, mereka pun menerima jeruk dan angpau dengan slip lotere dan pemberitahuan penagihan utang di dalamnya.

Baca Juga: SBY Umpamakan Kritik seperti Obat dan Pujian seperti Gula: Pahit Namun Bisa Sembuhkan Sakit

Lebih lanjut mereka menuturkan banyak stigma yang diberikan masyarakat kepada debt collector.

Namun, FDR mengatakan mereka tidak seburuk yang dipikirkan masyarakat. Mereka bahkan mengatakan bahwa perusahaan mereka  berbeda dan bekerja secara berbeda.

FDR mengklaim bahwa layanan  mereka termasuk dalam tipe yang ramah dan profesional.

Baca Juga: Jenderal Suryo Prabowo Beri Tips Aman Memberi Kritik Agar Tak Ditangkap Polisi, Begini Katanya

Mereka juga mengatakan bahwa bersikap kasar tidak bisa menyelesaikan masalah sama sekali. Selain penagih utang, perusahaan juga banyak melakukan kegiatan amal dan berkontribusi kepada masyarakat dengan donasi mereka.

"Berbagi adalah bentuk kepedulian. Mudah untuk menghasilkan uang tetapi jauh lebih sulit untuk membuat perbedaan. Kita bisa mengubah dunia dan menjadikannya tempat yang lebih baik. Hal Itu ada di tangan kita untuk membuat perbedaan," kata FDR

Ini bukan pertama kalinya FDR menggunakan cara kreatif untuk mengirim tagihan ke debiturnya. Selama Natal tahun lalu, anggota tim mereka berpakaian seperti Sinterklas untuk mengunjungi debitur mereka.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: World of Buzz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah