"Tapi sebaliknya, mereka menabrak batu. Dan itu sangat sial bagi mereka," kata Huw Griffiths seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com Rabu, 17 Februari 2021.
Baca Juga: Cabuli Anak Sendiri Hingga Hamil, Ayah Paksa Gugurkan dan Kubur Janin di Belakang Halaman Rumah
Meski proses mereka terkendala akibat batuan tersebut. Hasil rekaman menunjukan adanya kehidupan di bawah sana. Lantas video itu dikirim ke Griffiths.
Sebagai ahli biogeografi ia menyadari batuan tersebut diisi oleh komunitas spons dan hewan penyaring (Bivalvia, Crustacea, dll) tak dikenal lainnya yang menempel di batu.
"Ini adalah tempat di mana, pada dasarnya, kami sama sekali tidak mengharapkan komunitas seperti ini hidup," kata Griffiths.
Baca Juga: Babak Baru Dino Patti Djalal vs Mafia Tanah, Polisi Ringkus Lima Pelaku Penjarahan
Beberapa makhluk memiliki tubuh merunduk, bulat, sementara yang lain memiliki batang tipis yang membentang ke air di sekitarnya.
Bagian-bagian batu juga dilapisi dengan lapisan tipis bulu halus, yang mungkin mengandung organisme kecil seperti benang.
"Ini menunjukkan kepada kita bahwa mereka makhluk hidup yang lebih tangguh, dan lebih kuat, daripada yang pernah kita duga, jika dapat bertahan dengan kondisi ini," kata Griffiths.
Baca Juga: Tegaskan Museum SBY-Ani Tak Gunakan Dana Pemerintah, Teddy Gusnaidi: Kenapa Dipermasalahkan?