Demi Lindungi Israel, Joe Biden Sebut AS Akan Gabung Kembali dengan Dewan HAM PBB

- 24 Februari 2021, 20:08 WIB
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. /Financial Times

PR BEKASI – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengatakan pada Rabu, 24 Februari 2021 pihaknya akan melanjutkan keterlibatan internasionalnya dengan bergabung kembali dengan Dewan HAM PBB.

Hal tersebut diduga dilakukan untuk melindungi Israel yang merupakan sekutu terbesar mereka untuk menghilangkan fokus yang tidak proporsional terhadap negara tersebut.

Di bawah pendekatan mantan Presiden Donald Trump yang lebih isolasionis, AS keluar dari dewan HAM PBB pada tahun 2018.

Namun, AS kembali lagi sebagai pengamat tak lama setelah Joe Biden dilantik menggantikan Donald Trump.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Akui Banjir di Jateng Kesalahannya, Faldo Maldini: Prinsip Ksatria, Salut Mas

Baca Juga: Atta Halilintar Datangi Stadion Utama GBK, Tanyakan Harga Sewa untuk Acara Resepsi Pernikahan

Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken kepada Dewan Hak Asasi PBB melalui video.

"Saya senang mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan mengupayakan pemilihan Dewan Hak Asasi Manusia untuk masa jabatan 2022-24," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters.

"Kami dengan rendah hati meminta dukungan dari semua negara anggota PBB dalam upaya kami untuk kembali ke kursi di badan ini," katanya.

Pemilihan untuk keanggotaan tiga tahun di dewan yang beranggotakan 47 orang itu dijadwalkan pada Sidang Umum PBB pada bulan Oktober.

Baca Juga: Bicara Bencana Publik, Zubairi Djoerban: Kita Tak Siap Tangani Apapun yang Tak Libatkan Poin Politik

Inggris, China dan Rusia termasuk di antara anggota, seperti juga Filipina dan Venezuela yang berada di bawah pengawasan formal Dewan.

“Mereka yang memiliki catatan hak asasi manusia terburuk seharusnya tidak menjadi anggota Dewan ini,” kata Antony Blinken.

Dewan yang dibentuk pada 2006 tersebut memiliki kebijakan yang berdiri sendiri di wilayah Palestina dalam agendanya setiap sesi.

Satu-satunya masalah dengan perlakuan semacam itu yang ditentang oleh pemerintah Demokrat dan Republik.

Baca Juga: Kritik Jokowi yang Sebabkan Kerumunan di Maumere, Irwan Fecho: Blunder Terparah dari Istana

Ini secara rutin mengadopsi resolusi yang mengutuk dugaan pelanggaran oleh Israel di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.

“Saat AS kembali terlibat, kami mendesak Dewan HAM untuk melihat bagaimana mereka menjalankan bisnisnya. Itu termasuk fokusnya yang tidak proporsional pada Israel,” kata Antony Blinken.

"Kami akan terus menyerukan pelanggaran di tempat-tempat seperti Venezuela, Nikaragua, Kuba, dan Iran," katanya.

Baca Juga: Keluarga Besar Putri Delina dan Jeffry Reksa Sudah Gelar Pertemuan, Sule Segera Punya Mantu?

Antony Blinken mengulangi seruan AS pada Rusia untuk membebaskan tokoh oposisi Alexei Navalny serta ratusan lainnya yang ditahan selama protes.

Dia mengatakan Washington akan mengecam kekejaman di Xinjiang, wilayah barat China tempat para aktivis dan pakar PBB mengatakan 1 juta Muslim Uighur ditahan di kamp-kamp.

Dan dia mengakui masalah hak asasi di dalam negeri, mengatakan AS akan bekerja untuk memerangi rasisme sistemik dan ketidakadilan ekonomi.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x