Usai Perintahkan Serangan Udara di Suriah, Joe Biden Peringatkan Iran Hati-Hati

- 28 Februari 2021, 08:07 WIB
Presiden AS, Joe Biden. /REUTERS/Jonathan Ernst
Presiden AS, Joe Biden. /REUTERS/Jonathan Ernst /

Serangan udara tersebut merupakan serangan militer pertama yang diperintahkan oleh Joe Biden sejak ia menjadi presiden.

Serangan udara militer AS yang terjadi pada Kamis, 25 Februari 2021 tersebut telah menuai kritik tajam dari Suriah dan Iran.

Baca Juga: Kelompok Bersenjata Nigeria Bebaskan Puluhan Pelajar, 300 Korban Penculikan Masih Ditahan

Pada serangan tersebut, diketahui sebanyak 22 anggota milisi Pro-Iran dilaporkan menjadi korba tewas.

John Kirby mengatakan Serangan udara itu disengaja dan ditujukan untuk mengurangi situasi keseluruhan di Suriah timur dan Irak.

Shihab Rattansi dari Al Jazeera, yang berada di Washington DC, mengatakan ada upaya yang jelas untuk membedakan dengan pendahulu Joe Biden, yaitu Donald Trump.

"Mereka mencoba untuk membandingkan dengan era Donald Trump yang dalam menanggapi serangan terhadap pasukan koalisi di Irak menggunakan kekuatan yang paling tidak proporsional dengan membunuh jenderal Iran (Qassem) Soleimani," katanya.

Baca Juga: Pakai Cara Tak Biasa, Wali Kota Kediri Gunakan Lagu Hip-Hop Kampanye Donor Plasma Konvalesen

Seyyed Mohammad Marandi, seorang profesor sastra Inggris dan orientalisme di Universitas Teheran mengatakan langkah tersebut menunjukkan bagaimana pemerintahan Joe Biden dan Donald Trump akan sama.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif berbicara dengan mitranya dari Suriah pada Jumat, 26 Februari 2021 beberapa jam setelah serangan udara AS.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah