Baca Juga: Foto Via Vallen Muncul di Akun Resmi Instagram MU, Warganet Banjir Komentar: Admine Wong Jowo
Mereka kemudian mendiagnosisnya dengan priapisme iskemik, atau priapisme terkait dengan masalah penyaringan darah.
Para dokter kemudian memasukkan dua jarum ke dalam batang penis untuk mengalirkan darah berlebih dan memberi pasien dekongestan. Setelah setengah jam, ereksinya hilang.
Namun, pada saat itu, paru-paru pria itu terus memburuk dan dia meninggal karena komplikasi Covid-19 tidak lama kemudian.
Mengomentari laporan kasus tersebut, para ahli mengatakan bahwa seseorang dengan Covid-19 mungkin mengalami gejala yang disebut cytokine storm.
Sebuah keadaan di mana sistem kekebalan seseorang menjadi rusak dan menciptakan pembekuan darah yang dapat mempengaruhi bagian tubuh mana pun.
Dalam sebuah artikel oleh Daily Mail, Dr Richard Viney, seorang ahli bedah urologi di Rumah Sakit Queen Elizabeth di Birmingham, Inggris menyimpulkan bahwa ini mungkin menjelaskan priapisme sebagai salah satu efek samping Covid-19.***