Gagal Temukan Asal-Usul Covid-19 di Wuhan, WHO: Ada Kemungkinan Virus Sudah Ada Sebelum Wabah

- 31 Maret 2021, 10:29 WIB
 Beberapa ranjang yang digunakan untuk menangani pasien pada masa-masa awal COVID-19 mewabah di Wuhan menjadi salah satu koleksi di Museum Anti-COVID-19 di Wuhan, Provinsi Hubei, China. /ANTARA/M. Irfan Ilmie
Beberapa ranjang yang digunakan untuk menangani pasien pada masa-masa awal COVID-19 mewabah di Wuhan menjadi salah satu koleksi di Museum Anti-COVID-19 di Wuhan, Provinsi Hubei, China. /ANTARA/M. Irfan Ilmie /

PR BEKASI – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan tidak menemukan jawaban terkait asal-usul virus Covid-19.

Pernyataan tersebut diketahui berdasarkan hasil laporan penelitian WHO yang dirilis pada Selasa, 30 Maret 2021.

Laporan itu sebagian besar didasarkan pada kunjungan tim ahli internasional WHO ke Wuhan, China yang diketahui merupakan tempat Covid-19 pertama kali terdeteksi, yang dilakukan dari Januari hingga Februari 2021.

Menurut dugaan WHO, ada kemungkinan kasus Covid-19 yang lebih ringan mungkin telah beredar sebelum wabah di Wuhan diumumkan pada Desember 2019.

Baca Juga: Ungkap Teroris Punya Latar Belakang Bermasalah, Mantan Penyidik Densus: Ada Pemabuk, Pencuri, dan Penipu

Baca Juga: 2 WNI Terjaring Razia dalam Panti Pijat yang Tawarkan Seks Sesama Jenis di Malaysia

Baca Juga: Bandara Kertajati Jadi Bengkel Pesawat, Cipta Panca: Bandara Mahal-mahal jadi Bengkel Doang 

Kasus-kasus awal telah dikaitkan dengan pasar makanan laut, tetapi laporan tersebut tidak dapat secara pasti menyimpulkan apakah itu benar-benar asal virus.

"Karena itu, tidak ada kesimpulan pasti tentang peran pasar Huanan dalam asal mula wabah, atau bagaimana infeksi masuk ke pasar, saat ini dapat ditarik," kata laporan itu, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari WDRB.

Menanggapi hal tersebut, Kementerian Kesehatan China mendorong WHO melakukan penelitian serupa di beberapa negara.

"Penelitian tentang asal-usul Covid-19 merupakan misi global yang harus dilakukan di banyak negara dan wilayah," kata mereka, Rabu, 31 Maret 2021.

Mereka juga mengapresiasi penelitian tersebut yang membuktikan bahwa China tidak melakukan politisasi terhadap pencarian asal-usul virus.

Baca Juga: Tak Menampik akan Nyapres di 2024, Ridwan Kamil: Kalau Jalannya Terbuka, Saya Bismillah

Diketahui, dalam laporan tersebut WHO mencantumkan pengantar melalui inang perantara diikuti oleh penularan zoonosis yang kemungkinan besar sebagai akar dari penyebaran awal Covid-19.

WHO juga mengatakan sangat tidak mungkin virus tersebut berawal dari insiden laboratorium seperti yang banyak dibicarakan orang.

Dalam pendahuluan melalui inang perantara yang diikuti dengan skenario penularan zoonosis, Covid-19 ditularkan dari reservoir hewan ke inang hewan.

Hal tersebut diikuti oleh penyebaran selanjutnya di dalam inang perantara tersebut yang kemudian menularkannya ke manusia.

"Covid-19 beradaptasi relatif cepat pada hewan yang rentan. Peningkatan jumlah hewan yang terbukti rentan terhadap Covid-19 termasuk hewan yang diternakkan dalam kepadatan yang cukup untuk memungkinkan potensi sirkulasi enzootic," katanya.

Baca Juga: Dukung Program Petani Milenial, Dedi Mulyadi: Agar Tetap Produktif, Diperlukan Pola Pikir Inovatif

Tim tersebut meminta lebih banyak penelitian tentang rantai pasokan dari peternakan satwa liar dan studi yang melibatkan wilayah tetangga.

Kajian tersebut juga mempertimbangkan dua skenario lain untuk asal-usul virus, termasuk penularan melalui makanan beku yang menurut para peneliti dianggap mungkin.

Mereka juga menduga kemungkinan besar penularan zoonosis langsung menjadi asal-usul wabah merebak ke seluruh dunia.

Secara keseluruhan, tanpa kesimpulan pasti tentang bagaimana virus masuk ke populasi manusia, WHO menyerukan pendekatan ilmiah dan kolaboratif yang berkelanjutan untuk dilakukan untuk melacak asal-usul Covid-19.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x