Bocorkan Perlakuan Aparat Negaranya ke Reporter Asing, Pedagang Pasar Diculik Tentara Myanmar

- 3 April 2021, 11:47 WIB
Seorang penjual di pasar lokal memberikan kesaksian kepada reporter CNN, Clarissa Ward.
Seorang penjual di pasar lokal memberikan kesaksian kepada reporter CNN, Clarissa Ward. /Twitter.com/@nslwin

PR BEKASI – Seorang pedagang Lokal di Myanmar diculik oleh Junta setelah menceritakan situasi yang sebenarnya di Myanmar kepada reporter CNN, Clarisaa Ward.

Hal tersebut diungkap oleh Ro Nay San Lwin, seorang aktivis Rohingya dan pendiri Free Rohingnya Coalitation lewat akun twitter miliknya @nskwin pada Jumat, 2 April 2021.

Penjaga toko ini diculik oleh Teroris (pasukan keamanan #Myanmar) karena menjelaskan situasi nyata kepada CNN's Clarissa Ward di 10th Miles, Insein, Yangon pagi ini,” ucapnya Ro Nay seperti dilihat Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Sabtu, 3 April 2021.

Sementara media Myanmar yang didirikan oleh eksil Myanmar di Thailand, The Irawaddy, menyebutkan ada dua warga sipil wanita yang ditangkap saat kunjungan Ward ke ke pasar lokal di Sawbwagyi Gone di Kotapraja Insein, Yangon.

Baca Juga: Viral Pria Injak dan Bakar Bendera Merah Putih, Pelaku: Siapkan 40 Miliar, Kalau Gak Gue Hancurin Semua Ini

Baca Juga: Libatkan 4.578 Petugas, Pemkot Bekasi Kejar Pendataan Keluarga 2021 yang Berakhir 31 Mei 2021 

Seorang saksi mengatakan kepada The Irrawaddy, tim koresponden internasional jaringan dan timnya saat tiba di pasar Salminegone dengan pengawalan tentara pada pagi hari.

Ward kini telah berada di Myanmar selama tiga hari. Di Facebook, banyak yang awalnya menyambut perjalanannya, berharap dia akan melaporkan apa yang sebenarnya terjadi di lapangan, termasuk skala pemberontakan populer melawan junta dan kebrutalan yang digunakan pasukannya terhadap para pengunjuk rasa.

Sejak kedatangannya, dia dan timnya telah terlihat di beberapa lingkungan Yangon, bepergian dengan konvoi tentara, tampaknya diberi tur berpemandu oleh rezim.

Hal ini membuat banyak warga yang semakin khawatir bahwa pembatasan akses akan memberinya pandangan yang menyimpang tentang apa yang sebenarnya terjadi di lapangan.

Kunjungan Ward terjadi tak lama setelah kebakaran di pusat grosir milik militer dipadamkan pada Kamis, 1 April 2021 pagi, Ward terlihat di sana ditemani oleh pihak berwenang, banyak yang takut dia diberi makan narasi resmi rezim.

Baca Juga: Petarung Kanada Alami Kejadian Mengerikan, Jari Manisnya Terputus dalam Pertandingan MMA 

Di bazar Salminegone pada Jumat pagi, setelah menyadari kehadiran Ward, banyak pemilik toko, penjual, dan pengunjung pasar melakukan protes anti-rezim yang diimprovisasi dengan memukul panci serta wajan sembari meneriakkan slogan anti-rezim.

Protes tersebut diikuti oleh para pengamat dan pejalan kaki serta pengemudi kendaraan berpartisipasi dengan membunyikan klakson mobil dengan memberi hormat tiga jari untuk memberi tahu reporter tentang penentangan mereka terhadap rezim militer.

Seorang pengunjung pasar memberi tahu The Irrawaddy bahwa Ward berbicara dengan seorang wanita dan timnya mengambil beberapa rekaman di bazar selama kunjungan mereka.

Namun, tepat setelah tim CNN berangkat dari pasar, sebuah kendaraan dari konvoinya kembali ke daerah tersebut dan menangkap dua wanita yang ikut protes.

Sebuah pertanyaan di benak warga sipil muncul, apakah kunjungan tim CNN telah diatur rezim atau mengikuti permintaan Ward.

Baca Juga: Kecewa Persib Hanya Menang Tipis dari Persiraja di Piala Menpora, Robert Albert: Harusnya Gol Lebih Banyak 

Pasalnya rezim telah berusaha mati-matian untuk menunjukkan kepada dunia bahwa segala sesuatu di Myanmar terkendali dan situasinya telah kembali normal.

Di saluran TV yang dikelola pemerintah, berulang kali menampilkan cuplikan orang-orang yang berjualan dan berbelanja di pasar dan bazar lokal seperti Salminegone, sembari tidak menayangkan banyak pusat perbelanjaan dan pusat bisnis di pusat kota yang masih sepi.

“Saya kira reporter tidak akan melihat situasi sebenarnya di sini, karena dia harus mengunjungi daerah-daerah yang diatur oleh pihak berwenang,” kata saksi mata di pasar lokal kepada Irrawady.

Hingga Sabtu, 3 April 2021, belum ada pernyataan tanggapan dari pihak CNN maupun Junta Myanmar terkait tudingan dan kabar penangkapan tersebut.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: The Irrawaddy


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah