PR BEKASI – Junta militer Myanmar semakin menjadi-jadi dalam melumpuhkan pihak-pihak yang menolak aksi kudeta yang mereka lakukan pada Februari 2020 lalu.
Kali ini, pasukan junta menggunakan serangan udara untuk mengebom daerah yang dikuasai oleh kelompok etnis bersenjata di negara bagian Karen.
Akibat serangan udara tersebut, sedikitnya 3.000 orang telah mengungsi ke Thailand untuk menyelamatkan diri.
Serangan udara pasukan junta militer tersebut dilakukan di tengah serbuan kritik keras yang dilayangkan oleh negara barat terhadap kekerasan yang terjadi di Myanmar.
Baca Juga: Telusuri Penyebab Kebakaran Kilang Minyak Balongan, Polri Turun Tangan Kerahkan Tim Inafis
Baca Juga: HRS Mentahkan 10 Tuduhan Jaksa, Refly Harun: Sebenarnya Sekadar Ingin Cari Kesalahan Habib Rizieq
Organisasi Wanita Karen mengatakan pada Minggu, 28 Maret 2021, pasukan junta militer telah melancarkan serangan udara di lima wilayah di distrik Mutraw dekat perbatasan dengan Thailand, termasuk kamp pengungsian.
"Saat ini, penduduk desa bersembunyi di hutan karena lebih dari 3.000 orang menyeberang ke Thailand untuk berlindung," kata kelompok tersebut, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Senin, 29 Maret 2021.