PR BEKASI – Pemerintah Turki memanggil Duta Besar China untuk Turki, setelah Kedutaan China menyatakan memiliki "hak untuk menanggapi" kritik yang dilontarkan para pemimpin oposisi Turki kepada negaranya.
Para pemimpin oposisi di Turki beberapa waktu lalu mengkritik perlakuan China terhadap Muslim Uighur Tiga Dekade lalu.
Pemanggilan itu terlaksana pada hari Selasa, 6 Maret 2021 sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Rabu, 7 Maret 2021.
Baca Juga: Ditanya Netizen Soal Royalti Hak Cipta dan Musik, Iwan Fals: Alhamdulillah Lah
Para politisi, pemimpin Partai IYI, Meral Aksener dan Walikota Ankara, Mansur Yavas, dari Partai Rakyat Republik (CHP), keduanya merupakan partai oposisi di Turki.
Mereka telah menandai apa yang mereka sebut sebagai peringatan 31 tahun pemberontakan singkat oleh Uighur melawan pemerintah China yang terjad di ujung barat Tirai Bambu.
Aksener melalui Twitter miliknya mengatakan. "kami tidak akan tinggal diam tentang penganiayaan mereka" dan para martir.
Baca Juga: Pemerintah Gegas Tetapkan Lokasi Titik Nol Ibu Kota Baru di Kaltim
Sementara Yavas mengatakan "kami masih merasakan sakitnya pembantaian itu" yang terjadi pada tahun 1990.