Polisi Dubai pada hari Sabtu, 3 April 2021 mengumumkan penangkapan mereka yang terlibat dalam pemotretan tersebut.
Mereka memperingatkan terhadap "perilaku yang tidak dapat diterima yang tidak mencerminkan nilai-nilai dan etika masyarakat Emirat".
Baca Juga: Dituduh Terlibat Kegiatan Separatis, China Hukum Mati 2 Pejabat Muslim Uighur
Emirat Dubai adalah pusat bisnis dan pariwisata regional di mana penduduk dan pengunjung asing yang tertarik pada pantainya yang bermandikan sinar matahari, gaya hidup mewah, dan lingkungan bisnis.
Warga asing di sebelumnya juga kerap melanggar undang-undang di UEA, federasi dari tujuh emirat Muslim, tentang ketidaksenonohan dan konsumsi alkohol, seperti berciuman di depan umum.
UEA pada November mengubah sejumlah undang-undang tentang masalah-masalah seperti kohabitasi (kumpul kebo), alkohol, dan perceraian, dalam langkah liberalisasi yang dipandang sebagai dorongan untuk membuat negara itu lebih menarik bagi investasi asing dan pariwisata.
Namun undang-undang yang melarang tindakan tidak bermoral dan bejat tetap ada dalam KUHP Federal.
Polisi Dubai juga mengatakan UEA memiliki undang-undang yang melarang berbagi materi pornografi atau lainnya yang dapat merugikan moral publik.
Dubai diketahui memang salah satu tujuan destinasi wisatawan dunia dengan ikon terkenalnya Burj Khalifa, sebagai gedung tertinggi di dunia.
Dilansir dari spendinglifetraveling, diperkirakan sekitar 15 persen penduduk Dubai adalah orang Emira , sedangkan 85 persen lainnya adalah ekspatriat.
Sebagian besar pekerja yang membangun ratusan gedung pencakar langit Dubai berimigrasi ke Uni Emirat Arab dari India, Pakistan, dan Bangladesh. Akibatnya, populasi mereka sekarang mencapai lebih dari 50% populasi kota.