Network
PR BEKASI - Kepresidenan Palestina mengecam aksi kepolisian Israel yang mematikan pengeras suara Masjid Al-Aqsa saat umat Islam Palestina sedang menunaikan salat Isya dan Tarawih di hari pertama Ramadan tahun ini.
Juru Bicara Kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeineh menyatakan, langkah kepolisian Israel mematikan pengeras suara masjid ini sebagai kejahatan rasis.
"Serangan rasis terhadap kesucian tempat-tempat suci dan kebebasan beribadah serta pelanggaran berat terhadap konvensi hak asasi manusia internasional yang dilakukan oleh polisi Israel," kata Rudeineh seperti dikutip Pikiranrkayat-Bekasi.com dari Kantor Berita Palestina Wafa, Rabu, 14 April 2021.
Baca Juga: Picu Pembekuan Darah yang Parah, Denmark Jadi Negara Pertama yang Buang Vaksin Covid-19 AstraZeneca
Rudeineh juga memperingatkan merka tentang konsekuensi bahwa kebijakan agresif Israel itu bisa mengubah konflik negara menjadi perang agama tanpa akhir, yang akan merusak perdamaian dan keamanan internasional.
Bila hal itu terjadi, Rudeineh meminta Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas konsekuensi tersebut.
Rudeineh juga meminta komunitas internasional untuk mengambil tindakan serius untuk mengendalikan agresi Israel yang sedang berlangsung di tempat-tempat suci Islam dan Kristen di Yerusalem.
Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Minta Novel Baswedan 'Mencium Kaki' Lucas dan Mundur dari KPK, Ada Apa?
Sebelumnya, Polisi Israel mematikan pengeras suara masjid saat sekitar 10.000 warga Palestina yang telah divaksinasi penuh melakukan salat pada hari pertama bulan puasa Ramadan.
