Kapal Israel Ditembak Rudal di Teluk Oman, Iran Dituduh Jadi Pelakunya

- 14 April 2021, 17:06 WIB
Kapal Hyperion Ray milik perusahaan Israel kembali melanjutkan pelayaran setelah sebelumnya mendapat serangan rudal yang diduga dilakukan oleh Iran di lepas pantai UEA, Teluk Oman, Selasa, 13 April 2021.
Kapal Hyperion Ray milik perusahaan Israel kembali melanjutkan pelayaran setelah sebelumnya mendapat serangan rudal yang diduga dilakukan oleh Iran di lepas pantai UEA, Teluk Oman, Selasa, 13 April 2021. /REUTERS

PR BEKASI – Sebuah kapal komersial milik sebuah perusahaan Israel diserang di lepas pantai Uni Emirat Arab (UEA) di perairan Teluk Oman pada Selasa, 13 April 2021.

Seorang pejabat Israel yang tidak ingin disebutkan namanya menuduh Iran sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan kapal bernama Hyperion Ray tersebut.

Lebih lanjut, dia mengatakan Iran menggunakan rudal untuk melakukan serangan terhadap kapal Hyperion Ray milik perusahaan asal Israel.

Baca Juga: Nilai Abdullah Hehamahua Merasa Seperti Nabi Musa, Guntur Romli: Agama Dipolitisasi untuk Kepentingan Partai

“Musuh bebuyutan Israel, Iran berada di balik aksi penyerangan ini. Kami menduga ini merupakan serangan rudal,” katanya dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera.

Menurut media lokal Israel, insiden tersebut tidak menimbulkan korban jiwa meski sempat terjadi ledakan yang menimbulkan kerusakan ringan pada kapal.

“Beruntung serangan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Kapal Hyperion Ray hanya mengalami kerusakan kecil sehingga bisa kembali melanjutkan perjalanan,” kata Channel 12 Israel.

Baca Juga: Relawan Jokowi Minta 'Bereskan' Akun-akun Islam, Irma Suryani: Dulu Dukung Ahok Dicap Pembela Kafir

Pejabat di kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan kementerian pertahanan Israel menolak mengomentari insiden tersebut.

Seorang juru bicara Kementerian Transportasi Israel mengatakan dia mengetahui laporan tersebut tetapi tidak dapat memastikannya.

Sampai artikel ini dibuat, belum ada konfirmasi langsung dari UEA terkait peristiwa yang terjadi di wilayah perairannya tersebut.

Baca Juga: Hehamahua Samakan Jokowi dengan Firaun, Muannas Alaidid: Cara Berpikirnya Seperti Iblis, Jangan Ditiru!

Data pelacakan kapal menunjukkan kapal berbendera Bahama tersebut sedang berlayar menuju ke pelabuhan Fujairah, UEA dari Kuwait.

Diketahui, kapal Hyperion Ray itu mengangkut mobil dan telah berada di pelabuhan Mina Al Ahmadi, Kuwait 48 jam sebelumnya.

Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) mengatakan dalam pemberitahuan peringatan bahwa mereka mengetahui kemungkinan insiden di dekat Fujairah dan bahwa penyelidikan sedang berlangsung.

Baca Juga: Bima Arya Sebut HRS Tes Swab Diam-diam dan Sembunyikan Hasilnya, Said Didu: Memangnya Harus Lapor ke Pemkot?

Bulan lalu, sebuah kapal kontainer Iran rusak dalam serangan di Mediterania, dua minggu setelah kapal milik Israel, MV Helios Ray yang diketahui juga sebagai pemilik Hyperion terkena serangan di Teluk Oman.

Ini adalah serangan ketiga terhadap kapal kargo Israel yang terjadi selama rentang satu setengah bulan, dengan Israel selalu menyalahkan Iran dalam berbagai insiden tersebut.

Insiden itu terjadi sehari setelah Iran menuduh Israel melakukan sabotase terhadapa sebuah situs nuklir.

Baca Juga: Ribuan Warga Berkumpul di Sungai Gangga, Kasus Covid-19 di India Pecahkan Rekor Lagi

Selain itu, insiden itu terjadi setelah Iran dan Amerika Serikat (AS) memulai pembicaraan tidak langsung di Wina tentang cara-cara untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 kekuatan dunia dengan Iran.

Diketahui, Presiden AS, Joe Biden telah menyatakan komitmen untuk bergabung kembali dengan pakta nuklir 2015 yang sebelumnya ditinggalkan oleh pendahulunya, Donald Trump yang juga didukung oleh Israel.

Baca Juga: Gerakkan Petani Muda di Daerah Lewat Millenial Smartfarming, BNI Pilih Klaten karena Miliki Keunikan

Iran dan AS, bagaimanapun, terlibat dalam retorika diplomatik tentang bagaimana menghidupkan kembali kesepakatan penting itu.

Sebelumnya, Iran menyatakan akan mulai memperkaya uranium hingga 60 persen kemurnian setelah serangan terhadap fasilitas nuklirnya.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x