Relawan Jokowi Minta 'Bereskan' Akun-akun Islam, Irma Suryani: Dulu Dukung Ahok Dicap Pembela Kafir

- 14 April 2021, 16:42 WIB
Irma Suryani buka suara terkait isu reshuffle kabinet.
Irma Suryani buka suara terkait isu reshuffle kabinet. /Dok. Partai NasDem

PR BEKASI - Publik Indonesia kembali dihebohkan dengan isu reshuffle kabinet oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pekan ini.

Isu reshuffle ini muncul seiring dengan rencana penggabungan Kemenristek ke dalam Kemendikbud dan pembentukan Kementerian Investasi.

Adapun isu reshuffle kabinet tersebut diramaikan oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin melalui akun Twitter-nya @AliNgabalinNew.

Baca Juga: Hehamahua Samakan Jokowi dengan Firaun, Muannas Alaidid: Cara Berpikirnya Seperti Iblis, Jangan Ditiru!

"Presiden insya Allah akan melantik menteri baru (1) Menteri Dikbud/Ristek, (2) Menteri Investasi/Kepala BKPM," cuit Ali Mochtar Ngabalin.

Tangkapan layar cuitan Ali Mochtar Ngabalin.
Tangkapan layar cuitan Ali Mochtar Ngabalin. Twitter/@AliNgabalinNew

Sementara itu, Ketua Relawan Jokowi Mania Immanuel Ebenezer merekomendasikan salah satu Menteri yang di-reshuffle adalah Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate.

Menurutnya, Menteri jebolan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) tidak memiliki kinerja yang bagus, seperti menindak akun-akun berbau agama yang mengolok-olok Jokowi.

Baca Juga: Bima Arya Sebut HRS Tes Swab Diam-diam dan Sembunyikan Hasilnya, Said Didu: Memangnya Harus Lapor ke Pemkot?

Menanggapi hal tersebut, politisi Partai Nasdem Irma Suryani menilai kewenangan me-reshuffle Menteri adalah hak prerogatif Jokowi.

Argumentasi tersebut disampaikan Irma Suryani dalam acara Apa Kabar Indonesia yang tayang dalam kanal YouTube tvOne News.

"Hak prerogatif ada pada presiden," kata Irma Suryani.

Baca Juga: Ribuan Warga Berkumpul di Sungai Gangga, Kasus Covid-19 di India Pecahkan Rekor Lagi

Selain itu, Irma Suryani mengungkap, Johnny Plate tidak bisa sembarangan membereskan akun-akun berbau agama.

"Alasannya harus betul-betul jelas untuk menutup akun-akun yang berbau agama. Jadi, tidak bisa sembarangan. Pak Johnny ini kan non-Muslim, ujar Irma Suryani.

Pasalnya, ungkap Irma Suryani, penutupan akun-akun tersebut oleh Johnny Plate dapat menggiring narasi bahwa pemerintah anti Islam.

Baca Juga: Gerakkan Petani Muda di Daerah Lewat Millenial Smartfarming, BNI Pilih Klaten karena Miliki Keunikan

"Ada banyak hal yang pasti kita garis bawahi. Belum apa-apa saja, misalnya, itu sudah dicap bahwa, 'oh karena menterinya bukan Islam, jadi keberpihakannya pada Islam tidak begini-begini'. Ini kan hal-hal yang sangat sensitif," tutur Irma Suryani.

Adapun indikator narasi anti Islam tersebut, tambah Irma Suryani, pernah dilekatkan pada Partai Nasdem lantaran pernah mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Nasdem dulu mendukung Pak Ahok sudah dicap Partai pembela kafir. Apalagi kalau nanti sembarangan dilakukan penutupan-penutupan akun," ucap Irma Suryani, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Rabu, 14 April 2021.

Baca Juga: Ngabuburit Asyik di Bulan Ramadhan: Fight Back To School hingga The Expendables 2, Film Aksi Bertabur Bintang

Oleh karena itu, Irma Suryani menegaskan bahwa Menteri jebolan Nasdem tidak ada yang terbukti korupsi dan Johnny Plate telah bekerja dengan baik sebagai menteri.

"Sehingga menurut saya, kinerja Johnny pun cemerlang. Tidak luar biasa menurut orang lain, tapi menurut kami menteri-menteri kami sampai hari ini belum ada yang terlibat korupsi," kata Irma Suryani.***

Editor: Elfrida Chania S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x