Perang Terlama Akan Berakhir, Joe Biden Tarik Pasukan AS di Afghanistan Sebelum 11 September

- 17 April 2021, 16:46 WIB
Caption: Joe Biden mengatakan keinginannya untuk mengakhiri peperangan di Afganistan.
Caption: Joe Biden mengatakan keinginannya untuk mengakhiri peperangan di Afganistan. /Reuters via Asia One

PR BEKASI - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan akan menarik pasukan dari Afghanistan mulai 1 Mei 2021, sebagai upaya untuk mengakhiri perang terpanjang dalam sejarah AS tersebut.

Hal ini menolak seruan agar pasukan AS tetap berada di Afghanistan untuk memastikan resolusi damai untuk konflik internal negara itu.

Dalam pidatonya di Gedung Putih pada Rabu, 14 April 2021, Joe Biden menetapkan tujuan untuk menarik 2.500 tentara AS yang tersisa di Afghanistan sebelum 11 September.

Baca Juga: Kembali Berulah, KKB Papua Bakar Rumah Kepala Suku dan Guru di Beoga

Dengan menarik diri tanpa kemenangan yang jelas, AS membuka diri terhadap kritik bahwa penarikan tersebut merupakan pengakuan de facto atas kegagalan strategi militer Amerika.

"Itu tidak pernah dimaksudkan sebagai upaya multi-generasi. Kami telah diserang,” kata Biden seperti dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Asia One pada Sabtu, 17 April 2021.

“Kami pergi berperang dengan tujuan yang jelas. Kami mencapai tujuan itu," sambung Biden, mencatat bahwa pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden dibunuh oleh pasukan Amerika pada 2011 dan mengatakan bahwa organisasi telah "terdegradasi" di Afghanistan.

Baca Juga: Tio Pakusadewo Bebas dari Penjara, Kuasa Hukum: Dia Sudah Insaf dan Hijrah

"Dan inilah saatnya mengakhiri perang selamanya,” katanya.

Tanggal 11 September adalah tanggal yang sangat simbolis, memperingati 20 tahun datangnya serangan Al-Qaeda di Amerika Serikat yang mendorong presiden saat itu George W. Bush untuk melancarkan konflik.

Perang tersebut telah merenggut nyawa 2.400 anggota tentara Amerika dan menghabiskan sekitar 2 triliun dolar AS.

Jumlah pasukan AS di Afghanistan mencapai puncaknya dengan lebih dari 100.000 orang pada tahun 2011.

Baca Juga: Resep Menu Buka Puasa Ayam Cah Jamur, Cocok Juga untuk Menenemani Santap Sahur Anda

Presiden Demokrat itu telah menghadapi tenggat waktu penarikan 1 Mei, yang ditetapkan oleh pendahulunya dari Partai Republik, Donald Trump, yang telah mencoba tetapi gagal menarik pasukan sebelum dia meninggalkan kantor.

Sebaliknya, Biden mengatakan penarikan terakhir akan dimulai pada 1 Mei dan berakhir pada 11 September.

"Saya sekarang adalah presiden Amerika keempat yang memimpin kehadiran pasukan Amerika di Afghanistan. Dua Republik. Dua Demokrat," kata Biden.

Baca Juga: Sempat Berencana Ikut Program Kehamilan, Raffi Ahmad Kaitkan Kabar Nagita Slavina Hamil dengan Mitos Kucing

"Saya tidak akan meneruskan tanggung jawab ini kepada yang kelima. Ini adalah waktu untuk mengakhiri perang terpanjang Amerika. Sudah waktunya bagi pasukan Amerika untuk pulang," katanya.

Bertemu dengan pejabat NATO di Brussel sebelumnya, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan pasukan asing di bawah komando NATO di Afghanistan akan meninggalkan negara itu berkoordinasi dengan penarikan AS pada 11 September, setelah Jerman mengatakan akan sesuai dengan rencana Amerika.

Baca Juga: Sebut Dahnil Anzar Salah Satu Sebab Kekalahan Prabowo, Eka Gumilar: Sifat Sombongnya Itu Berlebihan

Blinken juga berbicara melalui telepon dengan panglima militer Pakistan pada hari Rabu dan membahas proses perdamaian, menurut pernyataan dari sayap media militer Pakistan.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menulis di Twitter bahwa dia telah berbicara dengan Biden dan dia menghormati keputusan AS.

"Kami akan bekerja dengan mitra AS kami untuk memastikan transisi yang mulus" dan "kami akan terus bekerja dengan mitra AS atau NATO kami dalam upaya perdamaian yang sedang berlangsung," kata Ghani.

Ada pertemuan puncak yang direncanakan tentang Afghanistan mulai tanggal 24 April di Istanbul yang akan melibatkan PBB dan Qatar.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Asia One


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x