"Kami akan masuk ke dalam untuk menari dan semacamnya dan tiba-tiba kami melihat paramedis dari (layanan ambulans) MDA berlari, seperti CPR pada anak-anak," kata Shlomo Katz, 36.
Sementara itu, video yang memperlihatkan kekacauan di malam itu sudah tersebar di media sosial dengan menunjukkan adegan kacau ketika pria Ultra-Ortodoks memanjat melalui celah di lembaran besi bergelombang yang robek untuk melarikan diri dari himpitan.
Tidak hanya itu, dalam video itu juga terlihat mayat-mayat yang sudah tergeletak di atas tandu di koridor dengan ditutupi selimut foil.
Dengan begitu, petugas penyelamat mencoba membebaskan korban, polisi menutup situs tersebut dan memerintahkan orang untuk segera keluar.
Baca Juga: Media Asing Sebut AS akan Jual Kapal Patroli Bersejarah ke Indonesia tetapi Tuai Kontroversi
Selain itu, Kementerian Perhubungan menghentikan perbaikan jalan di daerah tersebut untuk memungkinkan sejumlah ambulans dan bus jemaah bergerak tanpa hambatan.
Diketahui, makam Gunung Meron dianggap sebagai salah satu situs tersuci di dunia Yahudi dan merupakan situs ziarah tahunan.
Acara tersebut merupakan salah satu pertemuan terbesar di Israel sejak merebaknya pandemi virus corona lebih dari setahun yang lalu.***