"Juga, kami mengira ini adalah tubuh [dari] seorang pendeta," sambungnya.
Mumi tersebut ternyata adalah sisa-sisa seorang wanita yang meninggal ketika dia berusia antara 20 dan 30 tahun dan sedang hamil sekitar 6.5 sampai 7.5 bulan, berdasarkan lingkar kepala janin.
Baca Juga: Arkeolog Mesir Temukan Kota Kuno Zaman Amenhotep III yang Disamakan dengan Pompeii
"Ini kasus pertama yang diawetkan," kata Ejsmond
Sebelumnya sudah ada kerangka ibu hamil yang ditemukan, namun tidak ada mumi dengan janin yang diawetkan, katanya.
Pemindaian menunjukkan empat bundelan dalam tubuh mumi kemungkinan paru-paru, hati, perut dengan usus, dan jantungnya di dalam jasad tubuh wanita tersebut.
Mereka diekstraksi, dibalsem dan kemudian ditempatkan kembali ke dalam rongga perut mumi, yang merupakan praktik adat di Mesir kuno . Tetapi janin belum dikeluarkan dari rahim dengan cara yang sama.
Baca Juga: Arkeolog Arab Saudi Temukan Jalur Kuno yang Digunakan Jamaah di Iran Menuju Makkah
Para peneliti berhipotesis bahwa janin mungkin masih dianggap sebagai "masih merupakan bagian integral dari tubuh ibunya, sejak ia belum lahir," menurut penelitian tersebut.
Bayi yang belum memiliki nama mungkin tidak dianggap sebagai individu yang berbeda, karena kepercayaan Mesir kuno menyatakan bahwa penamaan adalah bagian penting dari menjadi manusia.