Network
PR BEKASI – Sebuah penampakan bola api misterius muncul di langit Jammu Kashmir, India pada Minggu, 9 Mei 2021 malam.
Kejadian tersebut sontak menghebohkan masyarakat India yang saat ini sedang berada dalam suasana mencekam akibat lonjakan kasus Covid-19 gelombang kedua.
Masyarakat India menduga bahwa bola api misterius tersebut merupakan sebuah pesawat milik alien (UFO).
Baca Juga: Roket China Telah Tejatuh di Sekitar Maladewa, NASA: China Gagal Penuhi Standar Negara Antariksa
Seorang saksi mata bernama Ali Mohammad mengatakan bola api tersebut berdenyut di langit dengan bola kuning selama beberapa detik sebelum menghilang.
"UFO itu sangat terang seperti bola api yang berputar-putar di langit malam. Itu adalah sesuatu yang belum pernah saya saksikan sepanjang hidup saya," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Daily Star.
Sementara itu, saksi mata lainnya yang bernama Feroz Ahmed mengatakan fenomena tersebut sebagai pertanda buruk yang membuat masyarakat India takut.
"Kami ketakutan melihatnya. Benda tersebut tampaknya dipenuhi dengan api. Kami takut itu menjadi sebuah pertanda buruk," katanya.
Selain menduganya sebagai UFO, banyak masyarakat yang menduga bahwa bola api misterius tersebut merupakan merupakan serpihan dari roket Long March 5B milik China yang terbakar saat memasuki atmosfer Bumi.
“Apakah itu satelit yang mengorbit bumi rendah, alien, pesawat tak berawak atau roket raksasa China yang tidak terkendali,” kata seorang saksi mata bernama Ibrahim.
Baca Juga: Waspada! Roket Milik China Akan Melesat Tanpa Kendali ke Bumi Hari Ini, Jatuh Dimana?
Seperti diketahui, sebelumnya roket Long March 5B milik China jatuh di Samudra Hindia, tepatnya di sekitar Kepulauan Maladewa kemarin.
Oleh karena itu, kemungkinan besar bola api misterius tersebut memang benar serpihan roket milik China.
Roket tersebut merupakan salah satu benda ruang angkasa terbesar dalam beberapa dekade yang jatuh secara tidak terkendali ke Bumi.
Baca Juga: Hujan Meteor Taurid Selatan Tampak Seperti Bola Api Malam Ini
Hal tersebut mengakhiri berbagai spekulasi yang beredar selama beberapa hari terakhir ini mengenai tempat terjatuhnya serpihan roket tersebut.
Sebelumnya, masyarakat dibuat cemas dengan serpihan roket Long March 5B sehingga mereka meningkatkan kewaspadaan sejak roket tersebut diluncurkan di Pulau Hainan, China pada 29 April 2021.
Menurut media pemerintah China, serpihan roket itu kembali memasuki atmosfer Bumi pada pukul 10.24 pagi waktu Beijing dan mendarat di lokasi dengan koordinat bujur 72.47 derajat timur dan lintang 2,65 derajat utara.
NASA kemudian mengkritik sikap China yang dianggap ceroboh dalam menentukan jatuhnya roket buatannya tersebut yang dapat menimbulkan korban jiwa.
Mereka mengatakan China telah gagal memenuhi standar sebagai negara antariksa karena mereka tidak bertanggung jawab terhadap jatuhnya serpihan roket tersebut.***
