Baca Juga: Tanggapi Serangan Udara Israel ke Jalur Gaza, Joe Biden: Israel Belum Bereaksi Berlebihan
Ketegangan meningkat sejak pekan lalu setelah pengadilan Israel memerintahkan penggusuran keluarga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki.
Menurutnya, pemerintah Israel mengirim para pemukim ilegal untuk memancing dan menghina warga Palestina sebelum mengirim tentara untuk mengusir mereka dari rumah mereka.
"Mereka menggunakan penduduk sipil sebagai alat kebijakan negara untuk mengusir penduduk. Itu adalah bagian tragis dari cerita, negara berhasil membuat penduduk sipil masuk ke dalam proyek fasis," katanya.
Selain penggusuran di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur selama bulan suci Ramadhan, pihak berwenang Israel telah melecehkan dan menyerang jamaah di tengah-tengah salat di dalam Masjid Al-Aqsa.
Selain melecehkan umat Muslim, Israel juga telah melecehkan umat Kristen Palestina saat mencoba memasuki Gereja Makam Suci di Yerusalem untuk mengikuti malam Paskah.
"Pelecehan di tempat ibadah telah meningkatkan kekerasan yang justru berimbas pada warga Palestina," katanya.
Rafael Araya Masry menambahkan, saat ini seluruh negara Amerika Latin (kecuali Meksiko dan Panama) telah mengakui status Palestina sebagai sebuah negara.
Sebagai perwakilan Palestina di wilayah tersebut, dirinya mengatakan tugas COPLAC adalah untuk meningkatkan kesadaran dan mengumpulkan dukungan sebesar-besarnya bagi Palestina untuk mencapai kemerdekaannya.