Sikap AS soal DK PBB Dikecam, China: Mereka Peduli HAM Muslim, Tapi Abaikan Penderitaan Rakyat Palestina

- 15 Mei 2021, 12:19 WIB
Ilustrasi warga Palestina yang sedang berduka.
Ilustrasi warga Palestina yang sedang berduka. /=REUTERS

PR BEKASI - Baru baru ini, Amerika Serikat (AS) dituding oleh China mengabaikan penderitaan warga Muslim Palestina.

Tudingan tersebut muncul setelah Washington kedapatan memblokir rencana pertemuan Dewan Keamanan PBB.

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari France 24 pada Sabtu, 15 Mei 2021, padahal agenda pertemuan Dewan Keamanan PBB tersebut akan membahas tentang konflik antara Israel dan Palestina.

Baca Juga: Biadab! Warga Yahudi Keroyok Pria Arab, Aksinya Disiarkan Langsung di Stasiun TV Israel

Amerika Serikat yang dikenal sebagai perisai diplomatik Israel di PBB memblokir sesi sidang Dewan Keamanan PBB yang semula dijadwalkan pada Jumat, 14 Mei 2021 di tengah pertumpahan darah yang tak kunjung berhenti di Gaza.

Namun para diplomat mengatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat akhirnya setuju untuk memindahkan sesi sidang Dewan Keamanan tersebut ke hari Minggu, 16 Mei 2021.

Di tengah konflik berdarah Israel-Palestina, China adalah satu dari banyak negara yang telah mengangkat masalah Palestina di Dewan Keamanan, tempat di mana China sering memainkan kartu vetonya (Hak Veto) untuk memblokir mosi terhadap sekutu-sekutunya.

Baca Juga: Pemimpin Israel Sebar Hoaks soal Serangan Palestina, Pengamat: Membingungkan, Campuran Klaim Palsu dan Asli

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying menyampaikan kepada wartawan bahwa Amerika Serikat secara sepihak telah menghalangi Dewan Keamanan untuk membahas soal krisis kemanusiaan di Gaza.

Mereka, kata Hua Chunying, berdiri di sisi berlawanan dari komunitas internasional.

"Apa yang kami rasakan adalah bahwa Amerika Serikat terus mengatakan bahwa mereka peduli dengan HAM Muslim, tetapi mengabaikan penderitaan rakyat Palestina," kata Hua.

Dia membandingkan keengganan Amerika Serikat di Dewan Keamanan dengan seruan mereka, Inggris, dan Jerman agar China mengakhiri penindasan terhadap minoritas Muslim Uighur.

Baca Juga: Taufik Damas soal Pengaruh Suara Indonesia di Konflik Palestina-Israel, Netizen: Maksimal Bilang 'Mengecam'

"Amerika Serikat harus menyadari bahwa kehidupan Muslim Palestina sama berharganya," ujar Hua.

Hua mengatakan bahwa upaya harus dilakukan untuk meredakan konflik dan mencegah krisis meningkat.

Dia menyatakan bahwa China akan mendorong Dewan Keamanan PBB untuk segera mengambil tindakan. Hua pun menegaskan kembali dukungan kuat China untuk solusi dua negara.

Huta mengungkapkan bahwa Amerika Serikat sebagai sekutu utama Israel telah membela serangan-serangan mematikan yang dilakukan negara Yahudi di Gaza menyusul serangan-serangan roket dari kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza.

Baca Juga: Cek Fakta: Vaksin Covid-19 untuk Palestina Disebut Cara Israel Habisi Perlahan Umat Islam, Ini Faktanya

Tetapi pemerintahan Presiden Joe Biden juga telah menyuarakan kekhawatiran atas korban sipil dan sebelumnya telah mendorong Israel untuk menunda penggusuran warga Palestina di Yerusalem yang menjadi pemicu langsung dari gejolak tersebut.

Sesi sidang Dewan Keamanan, yang diadakan melalui konferensi video karena pandemi, membutuhkan dukungan dari semua 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB.

Sejauh ini belum ada tanda-tanda pertempuran akan berakhir. Jumlah korban jiwa pun terus bertambah. Otoritas Palestina melaporkan 11 orang tewas di Tepi Barat akibat bentrokan antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan Israel.

Pejabat medis Palestina mengatakan, sedikitnya 132 orang telah tewas di Gaza sejak Senin, 10 Mei 2021, termasuk 32 anak-anak dan 21 wanita, dan 950 lainnya terluka.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: France24


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x