Network
PR BEKASI - Israel baru saja mengebom sebuah gedung di Gaza yang digunakan sebagai kantor berita untuk media internasional Al Jazeera, Associated Press (AP), dan Middle East Eye (MEE).
Beberapa wartawan dan pegawai di sana mengatakan bahwa mereka telah melarikan diri dari bangunan yang disebut menara Al Jalaa yang berlokasi di Kota Gaza tersebut.
Mereka melarikan diri setelah satu jam sebelumnya tentara Israel mengeluarkan ultimatum akan meratakan gedung tersebut dengan tanah.
Seorang jurnalis foto MEE, Mohammed Hajjar termasuk di antara mereka yang meninggalkan gedung tersebut.
Baca Juga: Jokowi Akhirnya Bahas Palestina dengan Erdogan, Kutuk Keras Aksi Penyerangan Israel
Seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Middle East Eye, Sabtu, 15 Mei 2021, melalui sambungan telepon, Hajjar mengatakan bahwa dia telah meninggalkan sejumlah peralatan kerjanya di sana.
Akan tetapi, dirinya berhasil mengamankan memori hard drive dan kameranya. Dia mengatakan, setelah Israel memberikan ultimatum tersebut,kepanikan terjadi di antara para pegawai yang bergegas mengambil apa pun yang mereka bisa dan keluar secepat mungkin.
Usai kantor beritanya tersebut rata dengan tanah, Hajjar kembali untuk memeriksa apakah ada yang tersisa, namun hanya puing-puing yang bisa ditemukannya.
"Tidak ada yang tersisa selain ingatan kita," ucap jurnalis MEE tersebut.
