PR BEKASI - Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Abdullah bin Zayed Al Nahyan pada Jumat, 14 Mei 2021, menyuarakan kekhawatiran negaranya atas meningkatnya kekerasan yang terjadi antara Israel dan Palestina.
Abdullah bin Zayed Al Nahyan menyerukan agar dilakukan sebuah gencatan senjata dan dimulainya sebuah dialog diplomatik.
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, dalam keterangannya, Sheikh Abdullah bin Abdullah bin Zayed Al Nahyan menyampaikan belasungkawa kepada seluruh korban dalam pertempuran antara Israel dan Palestina tersebut.
Selain itu dia mengutip janji kesepatakan September yang menjadikan Uni Emirat Arab dan Bahrain adalah negara Arab pertama dalam seperempat abad yang membangun hubungan formal dengan Israel.
“Uni Emirat Arab memperingatkan ketegangan yang terus-menerus antara Israel dan Palestina. Kami turut berbelasungkawa kepada semua korban yang gugur dalam ketegangan ini. Kami bergabung dengan yang lain menyerukan agar segera dihentikan aksi kekerasan dan pertempuran,” kata Menlu Abdullah bin Zayed Al Nahyan.
Abdullah bin Zayed Al Nahyan mengatakan Uni Emirat Arab menyerukan kepada seluruh pihak untuk segera mengambil langkah-langkah melakukan gencatan senjata, menggelar dialog politik, dan menahan diri sebisa mungkin.
“Kami memegang janji dalam Abraham Accords untuk hidup dalam lingkungan yang damai, bermartabat dan hidup dalam kemakmuran,” kata Abdullah bin Zayed Al Nahyan, yang menawarkan dukungan negaranya untuk berbagai upaya demi meredanya ketegangan.