Dijuluki Negara Biang Kerok, Israel dan Korea Utara Ternyata Saling Benci dan Bermusuhan

- 16 Mei 2021, 20:59 WIB
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan Pimpinan Korea Utara, Kim Jong Un.Israel dan Korea Utara dijuluku wrga dunia sebagai negra biang kerok. Namun ternyata, kedua negara tersebut saling benci dan bermusuhan.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan Pimpinan Korea Utara, Kim Jong Un.Israel dan Korea Utara dijuluku wrga dunia sebagai negra biang kerok. Namun ternyata, kedua negara tersebut saling benci dan bermusuhan. /Al Monitor


PR BEKASI – Israel dan Korea Utara adalah dua negara yang sering dijuluki oleh masyarakat dunia sebagai negara yang sering membuat biang kerok dengan negara tetangganya.

Akibat hal tersebut, banyak negara yang tidak menyukai bahkan sampai bermusuhan dengan kedua negara tersebut.

Meskipun sama-sama tidak disukai oleh banyak negara, ternyata Israel dan Korea Utara saling bermusuhan dan membenci satu sama lain.

Korea Utara sampai saat ini diketahui sebagai satu-satunya negara bukan mayoritas Muslim yang tidak mengakui Israel sebagai negara yang berdaulat.

Baca Juga: Hadiri Pertemuan OKI, Menlu Retno Marsudi Bahas Agresi Israel di Palestina

Negara pimpinan Kim Jong Un tersebut bahkan menjuluki Israel sebagai ‘negara satelit imperialis".

Korea Utara diketahui mengakui kedaulatan Negara Palestina atas seluruh wilayah yang diduduki oleh Israel kecuali wilayah pendudukan Dataran Tinggi Golan yang secara internasional diakui sebagai bagian dari Suriah.

Bahkan pada 2020 lalu, Kim Jong Un kembali menegaskan bahwa Korea Utara mendukung 100 persen Palestina menjadi negara berdaulat.

“Saya menegaskan dukungan rakyat kami terhadap perjuangan masyarakat Palestina dalam mendapatkan hak-hak nasional mereka,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Defend Korea.

Baca Juga: Sebut Israel Tak Diakui sebagai Negara, Husin Shihab: WNI yang Baik Mengutuk Hadirnya di Palestina

“Kami juga mendukung Palestina dalam mendirikan negara independen dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” sambungnya.

Sementara itu, Israel menganggap Korea Utara dan program misil nuklirnya sebagai ancaman utama bagi keamanan global.

Bahkan Israel telah menyerukan tindakan internasional tentang masalah ini hingga membuat negara zionis tersebut menjadi sasaran ancaman berapi-api dari media pemerintah Korea Utara.

Diketahui, Korea Utara pernah ikut bertempur melawan Israel dengan bergabung bersama tentara koalisi Arab pada Perang Yom Kippur di tahun 1973.

Baca Juga: Konflik Palestina-Israel Semakin Memanas, Maskapai Uni Emirat Arab Batalkan Penerbangan ke Tel Aviv

Mereka mengirim sebanyak 20 pilot dan 19 personel non-tempur ke Mesir selama perang tersebut berkecamuk.

Dalam pertempuran tersebut, pasukan Korea Utara berhasil menembak jatuh beberapa pesawat milik Israel.

Selama bertahun-tahun, Korea Utara telah memasok teknologi rudal dan senjata ke negara musuh Israel seperti Iran, Suriah, Libya, dan Mesir.

Ketika Korea Utara membuka negaranya untuk turis asing, mereka melarang warga Israel masuk ke negaranya.

Baca Juga: Kaum Yahudi Ortodoks Ngaku Malu dengan Zionis Israel Serang Palestina, Begini Reaksi Ahmad Dhani

Namun, sejak 2016 lalu warga Israel boleh memasuki Korea Utara dengan syarat harus memiliki visa yang berlaku.

Sementara itu, Avigdor Lieberman yang merupakan mantan Menteri Pertahanan Israel menyebut Korea Utara sebagai “negara poros kejahatan”.

“Poros kejahatan yang meliputi Korea Utara, Suriah dan Iran, itu adalah ancaman terbesar bagi seluruh dunia,” katanya.

Selain itu, pada 2017 lalu Avigdor Lieberman menyebut Kim Jong Un sebagai “orang gila” yang dapat mengancam dunia.

Baca Juga: Semprot Pihak yang Benarkan Semua Tindakan Israel, Yunarto Wijaya: Oon, Pelajari Kitab Suci dan Sejarah

“Dia adalah orang gila yang bertekad untuk merusak stabilitas internasional,” katanya dalam sebuah media online berbahasa Ibrani.

Media pemerintah Korea Utara pun merespon pernyataan tersebut dan menyerang balik pernyataan Israel.

“Israel harus melihat perilaku jahat yang mereka lakukan terhadap Palestina. Kami menjanjikan Israel mendapatkan hukuman tanpa ampun sebanyak seribu kali lipat karena menghina martabat Pemimpin Tertinggi kami,” katanya.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Defend Korea


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x