Gadis 6 Tahun di Gaza Selamat dari Serangan Israel yang Tewaskan Ibu dan Saudaranya

- 17 Mei 2021, 09:30 WIB
Suzy Eshkuntana, gadis 6 tahun di Gaza, Palestina selamat dari serangan Israel yang telah tewaskan ibu dan saudara kandungnya.
Suzy Eshkuntana, gadis 6 tahun di Gaza, Palestina selamat dari serangan Israel yang telah tewaskan ibu dan saudara kandungnya. /Reuters/Mohammed Salem


PR BEKASI - Konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel sudah pasti akan menyisakan cerita, yang menjadi tragedi, bagi para warga Gaza.

Mereka para warga di Gaza yang menjadi korban dari konflik Israel dan Palestina, tak sedikit yang menyadari terbangun di rumah sakit dan harus menjalani hidup sendirian.

Seperti yang terjadi pada seorang gadis kecil berusia enam tahun di Gaza, yang menjadi korban dari konflik Israel dan Palestina yang semakin memanas.

Suzy Eshkuntana, yang berusia enam tahun, menyadari dirinya terbangun sendirian di rumah sakit terbesar di Gaza.

Baca Juga: Paus Fransiskus Kecam Serangan Israel di Gaza: Atas Nama Tuhan Saya Mohon untuk Tenang

Sebelumnya dia dilarikan oleh penyelamat dari puing-puing rumahnya yang telah hancur.

Rumah yang hancur akibat serangan brutal Israel terjadi sebelum fajar, yang telah menewaskan ibu dan keempat saudara kandungnya.

Gadis muda itu, yang terperangkap selama tujuh jam di bawah puing-puing, dipertemukan kembali di rumah sakit Shifa dengan ayahnya, yang juga dirawat karena luka-lukanya.

"Maafkan saya, putriku. Kau berteriak padaku untuk datang kepadamu, tetapi saya tidak bisa datang," kata Riyad Eshkuntana, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Senin, 17 Mei 2021.

Baca Juga: Palestina Tak Punya Fasilitas Perlindungan, Banyak Warga Gaza Meninggal di Rumah Akibat Serangan Udara Israel

Dia mengatakan kepada putrinya, setelah petugas medis mengumpulkan mereka di ranjang yang bersebelahan.

Rumah keluarga Palestina terkena serangan udara Israel pada Minggu pagi di Kota Gaza.

Gelombang serangan tersebut meningkatkan korban di Gaza menjadi 192 selama seminggu, termasuk anak-anak dan wanita.

Israel dengan angkuh mengatakan pihaknya akan terus menyerang gerakan Hamas, yang mengendalikan Jalur Gaza yang padat penduduk.

Baca Juga: Israel Hancurkan 3 Gedung Media Sampai Rata dengan Tanah, WNI di Gaza: Israel Berusaha Membungkam Media

Hamas sendiri telah membalas serangan Israel dengan menembakkan 2.800 roket ke kota-kota mereka.

Serangan roket itu telah menewaskan 10 orang di Israel, termasuk dua anak.

Tak hanya itu, serangan Hamas membuat jutaan orang Israel mencari tempat perlindungan saat sirene peringatan roket berbunyi.

Serangan di rumah Eshkuntana berada di area yang sama dengan serangan Israel terhadap sistem terowongan Hamas di Gaza.

Baca Juga: Israel Luncurkan Bom dan Hancurkan Rumah Pemimpin Hamas di Gaza, Tewaskan Empat Warga Palestina

Runtuhnya sistem terowongan menyebabkan rumah-rumah di atasnya runtuh dan menyebabkan korban sipil yang tidak diinginkan.

Puluhan petugas penyelamat, petugas polisi, kerabat dan tetangga berkumpul di reruntuhan rumah Eshkuntana selama operasi pencarian dan penyelamatan.

Setelah beberapa jam para pekerja di bawah tembok yang runtuh mulai meneriakkan "Allahu Akbar", tanda bahwa seseorang akan dibawa keluar hidup-hidup.

Suzy Eskuntana, tertutup debu dan terlalu lemah untuk mengangkat kepalanya, menangis saat dibawa ke ambulans.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah