Rumah Sakit India Kewalahan, Pasien Covid-19 di Pedesaan Uttar Pradesh Dirawat di Bawah Pohon Tanpa Fasilitas

- 18 Mei 2021, 10:15 WIB
Pasien Covid-19 di pedesaan Uttar Pradesh, India dirawat di bawah pohon tanpa fasilitas menunjang lantaran rumah sakit di kota kewalahan.
Pasien Covid-19 di pedesaan Uttar Pradesh, India dirawat di bawah pohon tanpa fasilitas menunjang lantaran rumah sakit di kota kewalahan. / Reuters/Danish Siddiqui

 

 
 
PR BEKASI - India masih menjadi perhatian warga dunia hingga saat ini. Pasalnya, India baru-baru ini mengalami lonjakan kasus positif Covid-19.
 
Dilaporkan bahwa sudah banyak warga India yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19. Tak hanya itu, fasilitas medis di India juga dilaporkan mengalami kekurangan.
 
Pasien Covid-19 di pedesaan India Utara dirawat di ranjang di bawah pohon ketika kota-kota besar India kewalahan mengatasi gelombang kedua Covid-19.
 
Menurut warga sekitar, itu adalah klinik terbuka bagi pasien yang terpapar Covid-19 dan berbaring di ranjang darurat dari kayu di bawah pohon, dengan tetesan glukosa tergantung di dahan.
 
 
Sementara itu, pemandangan lainnya yakni sapi merumput di dekatnya, jarum suntik dan bungkusan obat kosong berserakan di tanah.
 
Terpantau tidak ada dokter atau fasilitas kesehatan di Desa Mewla Gopalgarh di negara bagian terpadat di India, Uttar Pradesh, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Selasa, 18 Mei 2021.
 
Desa tersebut berjarak tidak terlalu jauh dari kota yakni membutuhkan sekira 90 menit berkendara dari ibu kota nasional Delhi.
 
Ada rumah sakit pemerintah di dekatnya tetapi tidak memiliki tempat tidur yang cukup dan penduduk desa mengatakan mereka tidak mampu untuk berobat klinik swasta.
 
 
Sebaliknya, praktisi pengobatan alternatif desa telah mendirikan klinik terbuka tempat mereka mendistribusikan glukosa dan pengobatan lain kepada pasien dengan gejala Covid-19.
 
Beberapa percaya berbaring di bawah pohon neem, yang dikenal dengan khasiat obatnya, akan meningkatkan kadar oksigen pasien.
 
Sementara tidak ada dasar ilmiah untuk klaim mengenai hal tersebut atau untuk beberapa solusi lain yang ditawarkan.
 
"Ketika orang menjadi sesak, mereka harus pergi ke bawah pohon untuk meningkatkan kadar oksigen mereka," kata Sanjay Singh, yang ayahnya berusia 74 tahun meninggal beberapa hari lalu setelah demam.
 
 
Singh mengatakan bahwa ayahnya tidak dites Covid-19 dan meninggal dalam dua hari.
 
"Orang-orang sekarat dan tidak ada yang menjaga kami," katanya.
 
Perdana Menteri Narendra Modi, yang menghadapi kritik karena gagal mempersiapkan gelombang kedua Covid-19, mengatakan dalam pidatonya pekan lalu bahwa pandemi Covid-19 menyebar dengan cepat di desa-desa dan mendesak orang-orang untuk tidak mengabaikan gejalanya.
 
"Lakukan tes, isolasi diri Anda dan mulai pengobatan tepat waktu," katanya.
 
 
Tetapi di desa ini, orang-orang berusaha sebaik mungkin. Seorang perempuan meminjam tabung oksigen dari tetangga yang kondisinya sedikit membaik, kata keluarganya.
 
"Sebenarnya, belum ada tes Covid-19. Kami telah mencoba tetapi mereka mengatakan kepada kami bahwa mereka tidak memiliki cukup staf," kata Yogesh Talan, 48 tahun, mantan kepala desa.
 
Gelombang kedua Covid-19 yang menghancurkan di India, telah mendorong rumah sakit di kota-kota besar seperti Delhi ke titik puncaknya karena kewalahan menerima pasien Covid-19.
 
Hal itu kemudian berimbas ke pedalaman pedesaan yang luas di negara itu di mana perawatan kesehatan sangat minim.
 
Hingga saat ini terpantau bahwa kondisi pandemi Covid-19 di India masih mengkhawatirkan dan sejunlah pasien masih memerlukan perawatan intensif.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x