PM Israel Benjamin Netanyahu Minta Waktu Beberapa Hari Lagi untuk Akhiri Serangan di Gaza, Palestina

- 19 Mei 2021, 15:37 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu meminta pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk memberikan jangka waktu untuk mengakhiri serangan ke Gaza, Palestina.
PM Israel Benjamin Netanyahu meminta pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk memberikan jangka waktu untuk mengakhiri serangan ke Gaza, Palestina. /Reuters/Ammar Awad/Reuters

PR BEKASI - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk memberikan jangka waktu dua hingga tiga hari sebelum mengakhiri operasi militernya di Jalur Gaza.

Sumber, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk memberikan pernyataan kepada media, mengatakan permintaan Israel itu muncul setelah Washington pada Minggu meminta Netanyahu untuk mengakhiri agresi ke wilayah yang diblokade itu.

Sementara itu, Barak Rafid, koresponden politik dari media lokal Israel Walla, mengatakan kepada CNN bahwa tentara Israel membutuhkan 24-48 jam untuk menyelesaikan operasi di Gaza.

Baca Juga: Mantan Jenderal TNI Ini Sebut Perselisihan Berdarah antara Palestina dan Israel Bukan Urusan Indonesia

"Pesan dari pemerintahan [Presiden AS] Joe Biden kepada Israel adalah bahwa waktu untuk operasi sudah hampir habis," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Anadolu Agency, Rabu, 19 Mei 2021.

Menyusul percakapan via telepon antara Joe Biden dan Netanyahu pada Senin malam, Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Biden menyatakan dukungannya untuk gencatan senjata dan membahas keterlibatan AS dengan Mesir dan mitra lainnya untuk mencapai tujuan itu.

Selama sambungan telepon tersebut, Joe Biden menegaskan kembali dukungannya untuk hak Israel untuk mempertahankan diri dari serangan roket tanpa pandang bulu.

Baca Juga: Ali Muhammad Khan Menduga Netanyahu Menggempur Palestina untuk Menutupi Kasus Korupsinya

Namun, sumber yang mengetahui detil pembicaraan gencatan senjata mengungkapkan bahwa Netanyahu menolak untuk membuat komitmen apa pun sebagai imbalan atas gencatan senjata.

Kantor Penyiaran Publik Israel (IPBC), mengutip sumber-sumber Israel yang mengetahui pembicaraan gencatan senjata yang sedang berlangsung, mengatakan ada tanda-tanda optimisme mengenai kemungkinan mengakhiri operasi militer di Jalur Gaza.

Kantor Netanyahu membantah rumor tersebut, kata IPBC, sementara Menteri Energi Israel Yuval Steinitz mengatakan kepada saluran tersebut bahwa dia mengesampingkan kemungkinan mengakhiri operasi militer di Jalur Gaza dalam beberapa hari mendatang.

Baca Juga: Curhat Pernah Gagal Nikah dan Diselingkuhi, Cantika Abigail: Ada yang Punya Sad Love Story? Please Share ke DM

Setidaknya 212 warga Palestina telah tewas, termasuk 61 anak-anak dan 36 wanita, dan 1.400 lainnya terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak 10 Mei, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Sepuluh orang Israel juga tewas dalam tembakan roket Palestina dari Jalur Gaza.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Anadolu Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah