Diguyur Cuaca Ekstrem, 21 Pelari Marathon di China Tewas Terkena Hipotermia

- 24 Mei 2021, 10:31 WIB
12 pelari marathon di China dilaporkan tewas akibat terkena hipotermia lantaran diguyur cuaca ekstrem saat perlombaan berlangsung.
12 pelari marathon di China dilaporkan tewas akibat terkena hipotermia lantaran diguyur cuaca ekstrem saat perlombaan berlangsung. /Xinhua


PR BEKASI – Sebanyak 21 pelari ultramarathon tewas di wilayah pegunungan barat laut China akibat hipotermia setelah mereka diguyur cuaca ekstrem berupa hujan es dan angin kencang yang menghantam perlombaan.

Menurut Xinhua, tim penyelamat yang terdiri dari 700 anggota berhasil menyelamatkan 151 orang dari 172 peserta pada Minggu, 23 Mei 2021.

“Para pelari menderita ketidaknyamanan fisik dan penurunan suhu yang tiba-tiba,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari ABC News pada Senin, 24 Mei 2021.

Diketahui, loba marathon tersebut diadakan sebuah jalur pegunungan yang sangat sempit di ketinggian mencapai 2.000-3.000 meter pada Sabtu, 22 Mei 2021 di Baiyin, provinsi Gansu.

Baca Juga: Pasukan Keamanan Myanmar dan Kelompok Bersenjata Terlibat Baku Tembak di Perbatasan China

Mayoritas pelari yang dinyatakan tewas diketahui merupakan pelari profesional yang telah mempunyai banyak pengalaman dan prestasi.

Salah satunya adalah pelari terkenal asal China, Liang Jing yang telah memenangkan perlombaan 100 kilometer di Ningbo.

Gansu Shengjing Sports Culture Development Co selaku operator perlombaan marathon menyebutkan mereka tetap melaksanakan perlombaan tersebut karena tidak ada prediksi cuaca ekstrem.

Berbanding terbalik dengan operator perlombaan, Pusat Informasi Peringatan Dini Nasional telah memperingatkan selama tiga hari terakhir akan terjadi hujan es dan angin kencang di wilayah tersebut.

Baca Juga: Donald Trump Dituntut usai Sebut Covid-19 'Virus China', Uang Hasil Gugatan Ternyata Bakal Dibagi-bagi

Diketahui, para peserta harus melalui proses pendaftaran yang cukup ketat untuk mengikuti perlombaan marathon tersebut dikarenakan medan yang berbahaya.

“Kami juga mengikuti pelatihan sebanyak empat kali sebelum melaksanakan lomba,” kata seorang peserta marathon yang berhasil selamat dalam insiden tersebut.

Diketahui, para pelari tidak berpakaian seperti musim dingin, banyak yang memakai atasan lengan pendek.

“Saya berlari 2 kilometer sebelum pistol start ditembakkan untuk pemanasan. Tapi yang merepotkan adalah setelah berlari sejauh 2 kilometer ini, tubuh saya masih belum memanas,” kata peserta lain.

Baca Juga: Gencatan Senjata Palestina-Israel, China Ikut Serukan Perdamaian bagi Kedua Belah Pihak

Dia kemudian mengatakan kepada bahwa prediksi cuaca sehari sebelum perlombaan tidak memprediksi cuaca ekstrem yang mereka temui.

Beberapa pelari yang berada jauh di sepanjang lintasan telah jatuh dari jalan setapak ke celah-celah gunung yang dalam. Tidak jelas berapa banyak dari mereka yang selamat.

Rekaman video menunjukkan penyelamat dengan jaket musim dingin di malam yang gelap gulita mencari dengan senter di sepanjang bukit curam dan jalan setapak yang sempit.

Wali Kota kota Baiyin Zhang Xuchen mengadakan konferensi pers Minggu malam dan meminta maaf sebesar-besarnya sebagai penyelenggara acara tersebut. Pemerintah menjanjikan penyelidikan penuh.

“Kami menyampaikan belasungkawa dan simpati yang dalam kepada keluarga para korban dan yang terluka,” katanya.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah