Pengakuan Pilot Israel Soal Pengeboman Bangunan Palestina: Kami Hanya Melampiaskan Rasa Frustasi

- 27 Mei 2021, 14:56 WIB
Pilot Israel, dikonfirmasi Mayor D mengungkap maksud pengeboman bangunan Palestina hingga rata yakni untuk melampiaskan rasa frustasi.
Pilot Israel, dikonfirmasi Mayor D mengungkap maksud pengeboman bangunan Palestina hingga rata yakni untuk melampiaskan rasa frustasi. /Reuters/Mohammed Salem/Reuters

PR BEKASI - Sejak disepakatinya gencatan senjata, hal itu tidak lantas membuat warga Palestina bebas dari serangan Israel.

Berbagai serangan udara dilancarkan militer Israel kepada Palestina sejak awal bulan lalu yang membuat warga Gaza terkepung.

Terkait itu, sejumlah pilot Israel yang tidak ingin diungkapkan namanya berbicara secara anonim kepada TV lokal Channel 12 tentang pengalaman mereka dalam serangan terbaru di wilayah Palestina yang terkepung, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com melalui Middle East Eye, Kamis, 27 Mei 2021.

Baca Juga: Marak Donasi Bantu Gaza usai Hancur Digempur Israel, Pemimpin Hamas: Saya Tak Akan Ambil Satu Sen Sekalipun

TV Israel melaporkan alasan pengeboman yang dilakukan oleh pilot angkatan udara Israel ketika  perataan menara pemukiman Palestina di Jalur Gaza yang terkepung dalam serangan militernya di awal bulan Mei 2021.

Menurutnya, hal itu sebagai cara untuk melampiaskan rasa frustasi mereka karena gagal menghentikan faksi bersenjata Palestina yang terus menembakkan roket ke kota-kota Israel.

Sejumlah pilot Israel berbicara secara anonim kepada Channel 12 Israel minggu lalu, menjelaskan bagaimana pengalaman mereka menerbangkan pesawat tempur di atas daerah Palestina selama kampanye militer 11 hari yang diakhiri dengan gencatan senjata pada Kamis malam.

Baca Juga: Pesawat Intai Israel Lintasi Wilayah Putrajaya, Analis Pertahanan Malaysia Akui Timbulkan Pertanyaan

Secara keseluruhan diketahui bahwa serangan udara Israel telah  menewaskan 248 warga Palestina di Gaza, termasuk 66 anak-anak dan 1.948 lainnya luka-luka.

Selain itu sembilan gedung bertingkat tinggi juga ikut diratakan oleh serangan udara Israel, termasuk menara al-Jalaa.

Kemudian kantor dari berbagai perusahaan produksi media dan kantor berita internasional ikut dihancurkan, termasuk Associated Press, Al-Jazeera, dan Middle East Eye.

"Saya menjalankan misi untuk melakukan serangan udara dengan perasaan bahwa menghancurkan menara adalah cara untuk melampiaskan rasa frustasi atas apa yang terjadi pada kami dan atas keberhasilan kelompok di Gaza," kata seorang pilot Israel kepada Channel 12.

Baca Juga: Sering Mimpi Istri Berzina dengan Orang Lain? Hati-hati, Ternyata Ada kaitannya dengan Setan

"Kami gagal menghentikan tembakan roket dan membahayakan kepemimpinan kelompok-kelompok ini, jadi kami menghancurkan menaranya," ucapnya.

Diketahui bahwa Pilot tersebut telah diidentifikasi sebagai Mayor D dalam laporan itu.  

Israel juga mengatakan bahwa faksi bersenjata Palestina di Jalur Gaza telah meluncurkan hampir 4.000 roket, dengan menewaskan 12 orang dan melukai ratusan lainnya di Israel.

Baca Juga: Adik Ustaz Jefri Al Buchori Minta Publik Hentikan Polemik Poligami Sang Kakak: Ini Orang Sudah Meninggal

Sementara itu Menteri Luar Negeri AS dalam kunjungannya di Yerusalem mengatakan, akan mengisi kembali sistem pertahanan udara Iron Dome Israel setelah pertempuran tersebut.

Hal tersebut disambut baik oleh PM Israel Benjamin Netanyahu dengan mengucapkan terima kasih atas dukungan AS untuk hak Israel untuk membela diri selama eskalasi.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah