PR BEKASI - Perdana Menteri (PM) terlama dalam sejarah negara Israel, Benjamin Netanyahu yang telah berkuasa selama 12 tahun kini berada di ambang akhir kekuasaannya.
Pemimpin oposisi Yair Lapid baru saja mengumumkan calon koalisi baru yang berpotensi besar menggulingkan tahta Benjamin Netanyahu.
Di atas kertas calon koalisi ini memegang mayoritas tipis di parlemen, tetapi mosi tidak percaya diperkirakan tak akan terjadi selama beberapa hari ke depan.
Sementara itu dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The New York Times, Jumat, 4 Juni 2021, Netanyahu hingga saat ini terus diburu waktu untuk membujuk para calon pembelot di antara rekan-rekannya.
Perdana menteri berusia 71 tahun itu juga terancam hukuman penjara atas kasus korupsinya. Tetapi para pengamat politik memperingatkan bahwa Netanyahu tidak akan tinggal diam membiarkan rekornya selama 12 tahun beruntun putus.
Di Twitter misalnya, Partai Likud Netanyahu meminta para mantan sekutu sayap kanannya untuk segera menarik tanda tangan mereka.
Nantinya koalisi pemerintahan baru Israel akan berupa jabatan bergilir dengan Naftali Bennett yang akan menjabat sebagai PM selama dua tahun, lalu diambil alih oleh Yair Lapid.