Selain itu, dia juga enggan pindah ke Timur Tengah dan meninggalkan rumahnya di Princeton, New Jersey, yang pada saat itu merupakan salah satu tempat bagi pengungsi Jerman.
Dalam surat terakhirnya, Einstein pernah memperingatkan soal 'malapetaka terakhir' yang akan dihadapi Palestina.
Baca Juga: Pemerintahan Baru Israel Siap Gulingkan Netanyahu, Bagaimana Nasib Warga Palestina?
Surat singkat itu ditujukan untuk Shepad Rafikin, yakni Direktur Ekeskutif American Friends of the Fighter for the Freedom of Israel yang berbasis di New York.
Kelompok ini awalnya dibentuk untuk mempromosikan gagasan anti-Inggris dari Stern Gang, dan mengumpulkan dana untuk mengusir Inggris dari Palestina.
Dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari Middle East Monitor, surat tersebut ditulis tak lama setelah Einstein mendengar kabar pembantaian Deir Yassin di Yerussalem Barat pada April 1948.
Baca Juga: Oposisi Israel Bentuk Pemerintahan Baru, Mulai Bergerak Akhiri 12 Tahun Kekuasaan Netanyahu
Pada saat itu, 12 teroris yang dipimpin bakal Perdana Menteri Israel, Yirzhak Shamir, membantai 100 hingga 250 warga Palestina.
Beberapa warga Palestina meninggal karena terkena tembakan, sedangkan beberapa lainnya tewas setelah rumah mereka dilempari granat.
Selain itu, dilaporkan pula adanya pemerkosaan, penyiksaan, dan mutilasi dalam insiden tersebut.