Benjamin Netanyahu sendiri diduga telah terlibat dalam skandal korupsi besar dan bertanggung jawab terhadap pembantaian warga Palestina.
Al-Saeed mengatakan dia tidak mengakui Abbas Mansour karena secara praktis, intelektual, dan ideologis berafiliasi dengan gerakan Ikhwanul Muslimin.
Abbas Mansour sendiri adalah wakil ketua cabang selatan Gerakan Islam di Israel, yang pada tahun 1995 berpisah dari cabang utara Gerakan Islam yang dipimpin oleh Sheikh Raed Salah.
Baca Juga: Hamas Rilis Rekaman Audio, Diduga Suara dari Mantan Tentara Israel yang Ditahan
Hal tersebut dilakukannya dalam upaya untuk mencalonkan diri dalam pemilihan Israel di tahun berikutnya.
Dia mendirikan partai Ra'am yang juga dikenal sebagai Koalisi Arab Bersatu yang merupakan oposisi dari Benjamin Netanyahu.
Al-Saeed melanjutkan pernyataanya dengan mengkritik Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, dan pemimpinnya, Ismail Haniyeh, mengeklaim Palestina sedang dihukum karena dia dan kebijakan gerakan.
Pernyataan kontroversial itu memicu kehebohan di dunia maya dengan banyak pengguna yang menyerukan agar dia dihukum dengan berat.
Baca Juga: Kabar Duka Wafatnya Emir Kuwait Al-Sabah, Program Televisi Berganti Lantunan Ayat Alquran
Terutama karena pandangannya bertentangan dengan posisi resmi negara Kuwait yang tidak mengakui kemerdekaan Israel dan sebaliknya mengakui kemerdekaan Palestina.