Baca Juga: Israel Kembali Lancarkan Serangan ke Palestina, Kedua Kalinya Ingkari Gencatan Senjata
Alkaila juga mengungkapkan bahwa sejauh ini pihaknya sudah menerima 90 ribu dosis dari Israel.
Dosis tersebut, menurutnya, tidak akan digunakan sedikitpun dan langsung dikembalikan ke Israel.
Sementara itu, PM Naftali Bennett dari Israel tidak memberikan respon apapun soal pembatalan itu.
Namun, ketika kesepakatan diteken, administrasinya mengatakan vaksin yang diberikan sudah disetujui bisa dipakai untuk vaksinasi di Tepi Barat dan Gaza.
Baca Juga: Bunuh Warga Palestina Penderita Autisme dengan Membabi Buta, Polisi Israel Didakwa Bersalah
Salah seorang pejabat Israel, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan masalah vaksinasi di Tepi Barat dan Gaza sejatinya adalah urusan Palestina seluruhnya.
Oleh karenanya, menurut ia, tidak bisa Palestina menuntut banyak dari Israel, termasuk masalah ketersediaan vaksin Covid-19.
Sebagai catatan, Israel adalah salah satu negara tercepat dalam melakukan vaksinasi Covid-19. Per berita ini ditulis, 55 persen penduduknya sudah divaksin penuh.
Angka itu akan bertambah seiring dengan dimulainya vaksinasi terhadap remaja berusia 12-15 tahun.