Pamerkan 5.000 Wajah Mahasiswi, Pameran di China Ditutup Usai Mendapat Hujatan Warga

- 20 Juni 2021, 18:00 WIB
 Pameran Seni di Shanghai, China ditutup setelah dihujat masyarakat karena menampilkan 500 foto mahasiswi dari yang tercantik hingga terjelek.
Pameran Seni di Shanghai, China ditutup setelah dihujat masyarakat karena menampilkan 500 foto mahasiswi dari yang tercantik hingga terjelek. /Antara

PR BEKASI - Suatu pameran seni, di mana pun itu sejatinya akan selalu mendapatkan apresiasi dari pengunjungnya.

Akan tetapi berbeda dengan pameran seni yang ada di jantung Kota Shanghai, China, malah ditutup, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Hal tersebut ternyata karena pameran itu menuai banyak kontroversi dari khalayak ramai dan dianggap memamerkan bentuk fisik manusia.

Baca Juga: China Diduga Miliki 50 Laboratorium Rahasia untuk Kembangkan Senjata Biologis Jelang Perang Dunia 3 

Diketahui, ada sebanyak 5.000 foto mahasiswi yang diranking berdasarkan penampilan mereka.

Lantas, hal itu pun menuai kritik tajam karena dianggap melecehkan kaum perempuan.

Pameran yang bertajuk "Uglier and Uglier" dan digelar di OCAT Shanghai ini akhirnya secara resmi ditutup.

"Kami mendapati konsep pameran ini tidak menghormati dan menyinggung kaum perempuan," ucap pernyataan resmi OCAT Shanghai.

Baca Juga: Tren Oplas ‘Telinga Peri’ Digandrungi Kalangan Anak Muda di China 

"Kami mohon maaf kepada para pengunjung yang merasa tidak nyaman dengan pameran ini," sambungnya.

Pada bagian depan ruang pameran, terpampang pelang bertuliskan karakter Hanzi.

Tulisan tersebut pun memiliki arti makna sama dengan 'tutup' karena ada perbaikan peralatan.

"Tidak ada kejelasan, kapan pameran ini dibuka kembali untuk publik," ujar salah satu staf OCAT Shanghai dikutip media China, Minggu, 20 Juni 2021.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah China Ekspor Truk Kontainer Berisi Narkoba ke Indonesia, Ini Faktanya 

"Uglier and Uglier" ini merupakan hasil kreasi dari seorang seniman dan kurator bernama Song Ta pada 2013.

Seniman asal Provinsi Guangdong ini, mengambil foto-foto tersebut bersama dengan asistennya.

Ia ternyata diam-diam mengambil foto sekitar 5.000 mahasiswi di salah satu kampus.

Lalu, mereka membuat peringkat ribuan foto itu berdasarkan penampilan sebagai sebuah karya seni.

Baca Juga: Ilmuwan China Minta Penelitian Asal-usul Covid-19 Beralih ke AS, Mengapa? 

Foto-foto tersebut ditampilkan dalam video berdurasi delapan jam "dalam urutan penampilan".

Urutan penampilan tersebut dari yang paling indah hingga paling jelek menurut sistem penilaian Song sendiri.

"(Perempuan) yang berada di peringkat bawah sangat menakutkan sehingga (mereka bisa membuat pengunjung) tidak nyaman," ujar Song.

Karya seni dari Song ini pun banyak dikritik oleh para pengguna Weibo karena menjadikan wanita sebagai objek pelecehan.

Baca Juga: Joe Biden Pertanyakan Rencana China yang Akan Menyelidiki Asal-Usul Covid-19 

"Song sangat kasar karena secara terbuka mengomentari wanita muda ini," cuit seorang pengguna Weibo.

"Dari kepala hingga kaki dengan cara yang sangat merendahkan," sambungnya.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x