Ketegangan di lingkungan Sheikh Jarrah dimulai pada Mei setelah Pengadilan Distrik Yerusalem menolak banding atas keputusan untuk mengusir sejumlah warga Palestina di lingkungan itu dari rumah mereka.
Pengadilan memutuskan bahwa penduduk saat ini tidak membayar sewa yang diperlukan selama bertahun-tahun dan juga tidak dapat menyangkal klaim orang-orang Yahudi Israel atas properti tersebut.
Ketegangan seputar penggusuran, bersamaan dengan ketegangan seputar bentrokan antara pasukan Israel dan warga Palestina di Temple Mount, memuncak pada Hari Yerusalem.
Terlepas dari gencatan senjata yang mengakhiri konflik, dalam beberapa hari terakhir Palestina di Jalur Gaza telah memperbarui peluncuran balon pembakar kepada Israel yang memicu sejumlah kebakaran.
Baca Juga: Palestina Jelaskan Alasan Batalkan Terima 1 Juta Dosis Vaksin Pfizer dari Israel
Sementara itu, sebagai tanggapan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah melakukan beberapa serangan udara di Gaza.
Selain itu, menurut media Palestina pada Minggu malam, night confusion units atau 'Unit kebingungan malam' Gaza membakar ban dan membuat suara keras di dekat pos terdepan Evyatar di luar Beita di Tepi Barat untuk malam kedua berturut-turut.
Mereka juga mengatakan kepada media Palestina bahwa tindakan membakar ban agar asap dan bau karet mengganggu pemukim di pos terdepan.***