Network
"Pihak berwenang Kamboja mulai menyelidiki singa ini setelah kami melihatnya di TikTok pada akhir April," kata Pheaktra seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Mashable pada Senin, 28 Juni 2021.
Lebih lanjut ia menambahkan bahwa "Individu tidak memiliki hak untuk memelihara satwa liar sebagai hewan peliharaan".
Baca Juga: Peringati Hut Ke-75 Kementerian Luar Negeri, Retno Marsudi Resmikan Gedung Baru KBRI Kamboja
Selain lewat video TikTok, pihak berwenang juga dengan cepat mengungkap keberadaan singa peliharaan itu setelah sebuah video pelumpuhan singa itu beredar di Twitter.
Dalam video yang beredar di Twitter terdengar suara tembakan ke udara di taman sebuah kawasan elite di Phnom Penh, diunggah di Twitter satu hari sebelum penggerebekan.
Neth Pheaktra mengatakan bahwa pemiliknya, yang merupakan warga negara China, memiliki singa yang diimpor dari luar negeri sebelum memeliharanya di vila pribadinya.
Sebelumnya, pria China itu membagikan video singa sedang disemprot dengan selang saat masih kecil dan bahkan mengunggah foto singa peliharaannya duduk di jalan masuk saat anjing bermain di dekatnya.
Baca Juga: Tidak Sesuai Budaya Kamboja, Wanita Ini Diburu Polisi Usai Unggah Foto Seksi di Facebook
Dalam sebuah unggahan Facebook, Wildlife Alliance yang telah membantu membantu penggerebekan tersebut, menekankan bahwa kondisi tempat tinggal pribadi “tidak pantas untuk hewan liar”.
LSM penyelamat hewan itu juga menjelaskan bahwa kualitas hidup singa menurun drastis akibat pencabutan gigi taring dan cakarnya.
