China Kembali Jadi Sorotan, Bendungan PLTA Terbesar Kedua di Dunia Mulai Dioperasikan

- 28 Juni 2021, 16:33 WIB
China kembali menjadi sorotan publik lantaran mulai mengoperasikan bendungan PLTA terbesar kedua di dunia pada Senin, 28 Juni 2021 hari ini.
China kembali menjadi sorotan publik lantaran mulai mengoperasikan bendungan PLTA terbesar kedua di dunia pada Senin, 28 Juni 2021 hari ini. /REUTERS/Stringer/Files

Bendungan ini membentang di ngarai yang dalam dan sempit di bagian atas Yangtze, sungai terpanjang di Tiongkok, di perbatasan yang rawan gempa antara provinsi Yunnan dan Sichuan.

Baca Juga: Sekolah Seni Bela Diri di China Kebakaran, 18 Orang Dilaporkan Tewas dan 16 Lainnya Terluka

Presiden China, Xi Jinping mengatakan bahwa ia berharap pabrik itu akan dapat "memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pencapaian tujuan puncak karbon dan netralitas karbon," dalam pesan ucapan selamat yang diterbitkan oleh pemerintah.

Uji coba bendungan Baihetan yang dijalankan pada hari Senin bertepatan dengan perayaan seratus tahun Partai Komunis minggu ini.

Janji Xi Jinping pada tahun lalu untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060 telah menambah urgensi untuk pembangunan.

Namun, kelompok lingkungan telah memperingatkan selama bertahun-tahun bahwa pembangunan bendungan mengganggu habitat tanaman dan hewan langka, termasuk Yangtze Finless Porpoise yang sangat terancam punah.

Baca Juga: Lebih dari 40 Negara Prihatian Akan Tindakan Sewenang-wenang China Atas Uighur, Hong Kong, dan Tibet

Konstruksi bendungan di sungai telah mengubah komposisi sedimen di dalam air, menyebabkan "risiko hidrofisik dan kesehatan manusia skala besar yang mempengaruhi Daerah Aliran Sungai Yangtze di hilir", tulis para ilmuwan dalam makalah yang diterbitkan dalam jurnal Elsevier's Science of the Total Environment bulan ini.

Proyek-proyek rekayasa besar-besaran juga telah menggusur ratusan ribu komunitas lokal dan memicu kekhawatiran di negara-negara tetangga.

Mega-bendungan China yang direncanakan di Medog County Tibet, yang diatur untuk melampaui Bendungan Three Gorges dalam ukuran, telah digambarkan oleh para analis sebagai ancaman terhadap warisan budaya Tibet dan cara bagi Beijing untuk secara efektif mengendalikan sebagian besar pasokan air India.

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah